Inilah Cara Membekukan Sel Telur Seperti Luna Maya

Inilah Cara Membekukan Sel Telur Seperti Luna Maya

Salah satu aktris Indonesia, Luna Maya, dikabarkan melakukan pembekuan sel telur atau egg freezing, yang juga disebut dengan mature oocyte cryopreservation. Tak hanya Luna Maya, artis luar, seperti Kim Kadarshian, Kourtney Kadarshian dan Paris Hilton juga melakukannya. Luna Maya melakukan prosedur ini sebelum dia berusia 40 tahun supaya dia bisa menjadi ibu di masa yang akan datang. 

Beberapa orang melihat pembekuan sel telur ini sebagai cara untuk menghentikan jam biologis, memperluas pilihan reproduksi dan melestarikan telur yang lebih muda juga mungkin lebih sehat. Bagi wanita yang ingin memperpanjang usia subur mereka, proses ini menjadi pilihan yang menarik.  

Sebenarnya apa itu egg freezing atau pembekuan sel telur? Seberapa besar kesuksesannya? Dan bagaimana cara melakukannya?

Daftar isi:

  1. 1. Apa itu pembekuan sel telur?
  2. 2. Mengapa wanita memilih untuk membekukan sel telurnya?
  3. 3. Bagaimana cara melakukan proses ini?
  4. 4. Berapa persen peluang keberhasilan hamil dengan pembekuan sel telur?

Apa itu pembekuan sel telur?

Egg freezing yaitu metode menyimpan sel telur wanita yang tidak dibuahi untuk memungkinkan wanita tersebut hamil di kemudian hari. Proses ini dapat dilihat sebagai cara untuk menjaga kemungkinan kesuburan bagi wanita yang tidak dalam posisi bisa segera hamil atau yang kesuburannya berisiko karena alasan medis misalnya pengobatan kanker.

Sel telur yang beku bisa disimpan selama bertahun-tahun tanpa mengalami kerusakan yang berarti. Ketika wanita tersebut siap untuk menggunakan sel telurnya, maka akan dihangatkan dan kemudian dibuahi dengan sperma. Tujuannya yaitu supaya sel telur yang telah dibuahi berkembang menjadi embrio, yang kemudian bisa dipindahkan ke rahim wanita sehingga memberikan peluang untuk hamil.

Klik Untuk Donasi - Mengidap Kanker Nasofaring Hingga Sulit Bernafas, Ibu Cucu Butuh Pertolongan Segera!
Kanker Nasofaring
Cucu Aisyah
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.8,773,700
  2. Pencapaian 43.31%
  3. Donatur 94

Mengapa wanita memilih untuk membekukan sel telurnya?

Alasannya sangat beragam. Beberapa wanita memilih prosedur ini karena mereka mempunyai alasan medis, misalnya pengobatan kanker yang bisa menjadi racun untuk ovarium dan mengakibatkan menopause dini. Namun, tidak semuanya karena alasan medis. Ada juga yang melakukan prosedur ini karena mereka belum memiliki pasangan. Alasan lainnya karena karier dan sekolah.

Bagaimana cara melakukan proses ini?

Sebelum melakukan pembekuan sel telur, ada pemeriksaan wajib yang harus dilakukan oleh seorang wanita, yaitu:

  • Tes cadangan ovarium, yaitu tes yang dilakukan untuk menentukan kualitas dan kuantitas sel telur yang dihasilkan oleh wanita tersebut. Dalam tes ini, dokter menguji tingkat AMH dengan tes AFC (antral follicle count). Hasil tes ini membantu menentukan dan memprediksi respons ovarium terhadap obat kesuburan.
  • Skrining untuk penyakit menular, wanita yang akan melakukan proses egg freezing akan diskrining untuk beberapa penyakit menular seperti HIV 122, Hep B, Hep C dll. Sel telur, yang berisiko terinfeksi, disimpan secara terpisah dari telur lainnya.

Prosedur pembekuan sel telur memiliki beberapa langkah, yaitu:

Induksi ovulasi

  • Saat siklus menstruasi mulai, pengobatan pun dimulai dengan memberikan hormon gonadotropin untuk merangsang ovarium agar menghasilkan sejumlah telur, selain telur tunggal yang terbentuk setiap bulan. Berbagai obat yang dibutuhkan untuk proses ini adalah:
    • Obat-obatan untuk stimulasi ovarium, yaitu obat-obatan yang merangsang ovarium untuk memproduksi lebih banyak telur adalah follicle-stimulating hormone (FSH) atau human menopause gonadotropin (HMG).
    • Obat-obatan untuk mencegah ovulasi dini, untuk mencegah ovulasi dini, wanita tersebut mungkin disuntik dengan agonis hormon pelepas gonadotropin atau antagonis hormon pelepas gonadotropin.
  • Dilakukan tes darah juga untuk mengetahui respons terhadap obat untuk merangsang ovarium. Tingkat estrogen meningkat dengan perkembangan folikel (kantung cairan yang isinya oosit matang untuk pembentukan sel telur) dan tingkat progesteron tetap rendah sampai ovulasi selesai.
  • Sesudah folikel siap untuk diambil telurnya, yang memerlukan waktu kira-kira 9 sampai 12 hari, injeksi human chorionic gonadotropin (HCG) diberikan untuk membantu pematangan akhir dan ovulasi telur.

Pengambilan telur

  • Proses pengambilan telur dilakukan di bawah anestesi. Biasanya para dokter memilih aspirasi ultrasound transvaginal. Saat prosedur ini dilakukan, probe ultrasound kecil dimasukkan ke dalam vagina untuk menemukan folikel. Sesudah itu dokter mengarahkan jarum halus ke dalam vagina dan lebih jauh ke dalam folikel. Menggunakan bantuan alat pengisap yang terhubung ke jarum, telur dikeluarkan dengan sangat hati-hati dari folikel. Proses ini bisa mengambil sejumlah telur dalam 20 sampai 30 menit.
  • Setelah sel telur diambil, wanita tersebut mungkin mengalami kram atau perut terasa penuh atau tekanan. Efek ini mungkin berlanjut selama beberapa minggu karena ovarium mungkin tetap membesar khususnya pada wanita yang mengalami hiperstimulasi ovarium.
  • Jika dokter kesulitan untuk mengakses ovarium dengan menggunakan pendekatan USG transvaginal, maka penempatan jarum akan dipandu melalui teknik laparoskopi. Dalam metode ini, laparoskop (tabung dengan kamera) dimasukkan dengan membuat sayatan kecil di pusar.

Pembekuan sel telur

Setelah pengambilan telur yang tidak dibuahi, telur dibekukan sampai suhu di bawah nol derajat (-196 derajat). Hal ini dilakukan untuk menghentikan semua aktivitas biologis yang terjadi di dalam telur. Telur-telur tersebut kemudian diawetkan untuk digunakan di kemudian hari.

Setelah prosedur pembekuan sel telur:

  • Wanita yang menjalani prosedur tersebut bisa kembali beraktivitas normal dalam waktu seminggu sesudah proses pengambilan sel telur.
  • Wanita disarankan untuk melakukan hubungan seks dengan menggunakan pelindung untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
  • Wanita tersebut harus segera memberi tahu dokter jika salah satu gejala berikut ini:
  • Kesulitan buang air kecil
  • Demam tinggi lebih dari 38,6°C 
  • Pendarahan hebat dari vagina yaitu tiap jamnya harus menggunakan 2 pembalut
  • Sakit perut kronis
  • Berat badan bertambah lebih dari 0,9 kg dalam 24 jam.

Bantu Kami Untuk Membangun SEKOLA (Sentra Kelola Sampah)

Berapa persen peluang keberhasilan hamil dengan pembekuan sel telur?

Peluang kehamilan dari transfer embrio sangat bergantung pada usia wanita ketika embrio dibuat. Prosedur menggunakan telur yang diambil dari orang berusia 35 tahun atau lebih muda mempunyai peluang tertinggi untuk bisa hail. Lebih dari 95% embrio beku bertahan dari proses pencairan.

Apakah kamu juga tertarik dengan prosedur pembekuan sel telur seperti yang dilakukan Luna Maya dan artis-artis lainnya? Jika kamu tertarik, waktu yang baik untuk melakukan prosedur ini menurut New York Infertility Institute adalah di akhir 20-an atau awal 30-an. Namun, jika kamu didiagnosis menderita penyakit yang bisa menurunkan kualitas dan kuantitas telurmu, mungkin lebih baik kamu membekukan telur lebih cepat. Sambil memikirkan baik buruknya proses ini, kamu bisa meluangkan waktu untuk membantu pasien yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Caranya mudah, cukup dengan mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Christianson, M. (2021). Freezing Embryos. Diambil kembali dari hopkinsmedicine.org.

Egg freezing. (2016). Diambil kembali dari fortishealthcare.com.

Egg freezing. (2019). Diambil kembali dari .ivf.com.au.

McHaney, S. (2014). 7 things every woman should know before freezing her eggs. Diambil kembali dari pbs.org.

What Is the Best Age to Freeze Your Eggs? (2020). Diambil kembali dari nyfertility.org.

Sumber Featured Image : Thomas Breher dari Pixabay