Disentri Adalah Penyakit yang Berbahaya? Benarkah?

Disentri Adalah Penyakit yang Berbahaya? Benarkah?

Apakah kamu mengalami diare yang parah sampai mengeluarkan darah? Hati-hati, kamu kemungkinan terkena disentri. Penyakit ini banyak terjadi di negara berkembang, seperti Indonesia, terutama negara yang memiliki masalah dengan sanitasi. Dikutip dari laman situs Tempo 29 September 2021.

Apa itu disentri?

Disentri adalah jenis infeksi yang bisa menyebabkan diare yang sangat parah. Biasanya ditularkan melalui kebersihan yang buruk. Penyakit ini menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Saat seseorang sudah terinfeksi, organisme infeksius hidup tersebut hidup di usus dan dikeluarkan melalui kotoran orang yang terinfeksi.

Bantu Uci Menghilangkan Bisa Ular dari Tubuhnya

Apa penyebab disentri?

Penyebab paling umum adalah bakteri Shigella dan E coli dan amoeba Entamoeba histolytica. Organisme ini muncul dalam feses orang dan hewan yang terinfeksi. Entamoeba histolytica bisa dengan mudah berada di usus besar, tapi apabila menyerang dinding usus besar, ini bisa mengakibatkan disentri. Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah juga lebih mungkin terkena disentri amuba.

Beberapa organisme diketahui menyebabkan disentri. Penyebab umumnya adalah :

  • Shigella
  • Salmonella
  • Campylobacter
  • Beberapa jenis E.coli
  • Entamoeba histolytica

Jenis Disentri

Penyakit ini memiliki dua jenis yaitu disentri amuba dan basiler. Masing-masing mempunyai efeknya sendiri pada tiap orang. Berikut beberapa jenis dan efeknya.

1. Disentri Amuba

Biasanya disentri amuba diakibatkan oleh akibat mengkonsumsi makanan atau air yang beracun dan gejalanya bisa sangat menyakitkan. Ini yang akan kamu rasakan saat terkena amuba, yaitu:

  • Mual dan muntah
  • Sakit parah di perut
  • Kotoran darah yang menyakitkan bersama dengan lendir
  • Kelelahan

2. Disentri Basiler

Begitu seseorang terinfeksi disentri basiler bisa menjadi sangat berbahaya dan gejalanya dapat muncul dalam satu atau tiga hari. Tanda pertama disentri basiler yaitu diare. Berikut merupakan beberapa gejala dari disentri basiler, yaitu:

  • Feses yang berdarah dan berlendir 
  • Sakit parah di perut
  • Mual dan muntah
  • Demam tinggi

Kadang-kadang gejala basiler sangat ringan sehingga bisa diobati sendiri di rumah.

Gejala Disentri

Disentri adalah penyakit yang mengakibatkan iritasi dan peradangan pada usus yang bisa menyebabkan sejumlah gejala. Tiap individu bisa mengalami gejala yang bervariasi dalam hal intensitas. Gejala yang paling umum berhubungan dengan gangguan pada sistem pencernaan yang meliputi:

  • Perut kembung
  • Perut penuh gas
  • Mual dengan atau tanpa muntah
  • Sakit perut
  • Diare berdarah (bisa juga berair ataupun berlendir)
  • Kram 

Meski jarang terjadi, penyakit ini bisa mengancam jiwa jika gejala yang dialami cukup serius, seperti:

  • Terjadi perubahan pada tingkat kesadaran, misalnya pingsan atau tidak responsif
  • Perubahan status mental maupun perubahan perilaku yang mendadak, misalnya kebingungan, lesu, juga halusinasi dan delusi
    Demam tinggi (39,5-40oC)
  • Sakit perut parah
  • Detak jantung cepat (takikardia)
  • Pusing parah

Pencegahan

Untuk mengurangi risiko terkena adalah dengan melakukan beberapa hal berikut yang direkomendasikan oleh NHS.UK:

  • mencuci tangan menggunakan sabun dan air hangat sesudah dari toilet juga sepanjang hari secara teratur
  • mencuci tangan dahulu sebelum memegang, makan ataupun memasak makanan
  • menghindari berbagi handuk
  • mencuci cucian orang yang terinfeksi dengan pengaturan suhu terpanas mungkin

Jika bepergian ke negara yang berisiko tinggi terkena disentri, hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya yaitu:

  • Jangan minum air lokal kecuali yakin itu bersih (steril). Minulah air kemasan atau minuman botol dengan tutup yang rapat. 
  • Jika air tidak steril, rebus selama beberapa menit atau gunakan desinfektan kimia atau filter yang andal.
  • Jangan membersihkan gigi dengan air keran.
  • Jangan menambahkan es dalam minuman karena mungkin es terbuat dari air yang tidak bersih.
  • Hindari buah atau sayuran segar yang tidak bisa dikupas sebelum dimakan.
  • Hindari makanan dan minuman yang dijual oleh pedagang kaki lima, kecuali makanan dan minuman itu disimpan dalam tempat yang tertutup. 

Mengobati Disentri

Biasanya sembuh dengan sendirinya sesudah 3 sampai 7 hari karenanya tidak diperlukan pengobatan. Namun, penting untuk minum banyak cairan dan menggunakan larutan rehidrasi kalau diperlukan untuk menghindari dehidrasi.

Obat pereda nyeri, seperti parasetamol, dapat membantu meredakan nyeri dan demam. Hindari obat anti diare, misalnya loperamide, karena bisa memperburuk keadaan.

Tinggal di rumah sampai setidaknya 48 jam sesudah masa terakhir diare, untuk mengurangi risiko menularkan infeksi ke orang lain.

Itulah informasi mengenai disentri. Karena itu selalu jaga kebersihan makan dan minum. Walaupun jarang, penyakit ini bisa sangat berbahaya hingga mengancam jiwa. Mungkin ada pasien di luar sana yang mengalami disentri parah dan membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Kamu bisa membantunya dengan cara men-download aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Burch, K. (2021). What Is Dysentery? Diambil kembali dari verywellhealth.com.

Dysentery. (2007). Diambil kembali dari nhs.uk.

Dysentery. (2015). Diambil kembali dari healthgrades.com.Dysentery: Causes, Symptoms, Treatment, And Home Remedies. (2021). Diambil kembali dari pharmeasy.in.

Sumber Featured Image : mohamed Hassan dari Pixabay