Eucalyptus Menyembuhkan COVID 19, Mitos atau Fakta?

Eucalyptus Menyembuhkan COVID 19, Mitos atau Fakta?

Covid-19 sudah menjadi sebuah ancaman kesehatan yang melanda berbagai negara di dunia. Para peneliti terus berusaha keras untuk menciptakan obat yang dapat memerangi virus mematikan ini. Bahkan beredar berbagai anggapan bahwa beberapa jenis bahan alami dapat membantu penyembuhan pasien Covid-19. Salah satunya adalah penggunaan minyak eucalyptus.

Daftar isi:

  1. 1. Mari mengenal eucalyptus
  2. 2. Manfaat minyak eucalyptus
  3. 3. Apakah eucalyptus aman dikonsumsi?
  4. 4. Apakah minyak eucalyptus dapat menyembuhkan Covid-19?

Mari mengenal eucalyptus

Tanaman yang berasal dari Tasmania, Australia ini memiliki lebih dari 660 spesies. Banyak spesies dari pohon ini yang dibudidayakan sebagai tanaman peneduh. Namun bukan itu saja kelebihan dari tanaman ini.

Eucalyptus dapat tumbuh tinggi. Salah satu jenisnya, Mountain Ash, dapat tumbuh hingga 90 meter dengan lingkar 7.5 meter. Buah yang tumbuh dari pohon ini biasanya berukuran antara 5-6 cm. Penduduk Australia biasanya menggunakan kayunya sebagai bahan bakar dan bahan untuk mendirikan bangunan.

Bagian kulit kayunya juga sering dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kertas dan juga penyamakan. Tapi bagian berharga dari tanaman berdaun hijau ini adalah daunnya. Bagian daun dari berbagai jenis pohon eucalyptus memiliki kandungan minyak aromatik volatil. Bahan ini dikenal juga dengan nama minyak kayu putih. 

Manfaat minyak eucalyptus

Minyak kayu putih memiliki tiga kategori dalam pemanfaatannya. Yang pertama adalah manfaat dalam bidang kesehatan, kedua dalam bidang minyak wangi, dan yang terakhir dalam dunia industri. Manfaat minyak kayu putih ini yang bisa diperoleh antara lain:

Pengobatan herbal

Minyak kayu putih berguna untuk mengobati batuk yang disebabkan oleh flu dan meringankan gejala nyeri otot.

Pengusir serangga dan biopestisida

Minyak kayu putih yang mengandung cineole merupakan bahan utama dalam pembuatan bahan pengusir serangga dan juga biopestisida. Bahkan di Amerika Serikat, minyak jenis ini terdaftar sebagai insektisida dan mitisida pada tahun 1948.

Penyedap rasa dan aroma

Minyak kayu putih yang mengandung cineole juga digunakan sebagai bahan penyedap rasa. Ada berbagai jenis produk makanan yang menggunakan bahan ini seperti gula-gula, produk daging, minuman, dan juga makanan yang dipanggang.

Salah satu komponen pembuat wewangian juga berasal dari minyak ini. Tidak aneh jika berbagai produksi seperti sabun, deterjen, losion, hingga parfum menggunakan minyak kayu putih. Manfaat lain yaitu kemampuannya untuk membersihkan dan juga dapat menyegarkan nafas.

Industri

Kemampuan lain dari minyak ini adalah memisahkan etanol dan bensin. Bahkan minyak kayu putih bisa untuk bahan bakar dengan kadar oktan yang cukup tinggi. Sayangnya biaya produksinya terlalu tinggi sehingga belum memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Pembersih

Sifat anti mikroba dan antiseptik dari eucalyptus sering kali membuat produk pembersih rumah tangga menggunakan produk ini di dalamnya. 

Klik Untuk Donasi - Saling Bantu Untuk Indonesia Sehat
  1. Terdanai Rp.1,324,009,270
  2. Pencapaian 66.20%
  3. Donatur 160

Apakah eucalyptus aman dikonsumsi?

Mengkonsumsi minyak kayu putih dalam jumlah rendah efeknya tidak yang terlalu besar. Karena itu dalam pembuatan makanan banyak menggunakan produk ini. Namun dalam dosis yang lebih tinggi, minyak kayu putih dapat membahayakan tubuh.

Di Australia, minyak ini menjadi salah satu penyebab terjadinya kasus keracunan. Bahkan pada tahun 2014-2018 terdapat 2.049 kasus keracunan yang terjadi di New South Wales. Angka kasus ini menyumbangkan 46.4% dari seluruh kasus keracunan akibat minyak esensial.

Apakah minyak eucalyptus dapat menyembuhkan Covid-19?

Kabar mengenai khasiat eucalyptus terhadap penderita Covid-19 banyak merebak di kalangan masyarakat. Bahkan produk-produk dengan bahan dasar utama dari pohon kayu putih ini mulai beredar bebas.

Klaim mengenai khasiatnya untuk mencegah atau bahkan menyembuhkan Covid-19 tentunya memerlukan penelusuran lebih jauh. Prof. Dr. Suwijiyo Pramono, DEA., Apt, profesor di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, mengungkapkan bahwa bahan aktif yang terkandung pada tanaman ini sangat bermanfaat untuk tubuh.

Eucalyptus mengandung minyak esensial yang dapat berfungsi sebagai anti bakteri, ekspektoran, dan juga antivirus. Pakar herbal dari UGM tersebut juga mengungkapkan bahwa para peneliti sudah pernah melakukan penelitian mengenai dampak eucalyptus terhadap influenza dan Covid-19. Hasilnya memastikan efek minyak esensial ini mampu membunuh virus flu dan Covid-19.

Walau kini banyak produsen yang menjual kalung eucalyptus, kenyataannya dampak positif dari produk ini masih belum pasti. Pakar dari BPOM mengungkapkan bahwa bahan aktif dari eucalyptus yang terhirup pengguna produk ini relatif kecil. Meski bahan ini mampu membunuh virus, hasilnya tidak signifikan.

Penggunaan minyak kayu putih ini dapat menjadi media untuk membantu pasien Covid-19. Namun penggunaannya bukan sebagai obat utama. Dosis minyak kayu putih yang tepat dapat membantu penderita yang mengalami gejala sesak nafas.

Lebih jauh lagi, J Infect Public Health menerbitkan jurnal penelitan mengenai hal ini pada 10 Februari 2021. Penelitian tersebut meneliti mengenai minyak esensial sebagai bahan alternatif dalam pengobatan Covid-19.

Para peneliti tersebut menemukan bahwa minyak esensial dari spesies eucalyptus dan corymbia dapat menjadi solusi untuk pandemi ini. Bahan kandungan eucalyptol pada kedua tanaman ini dapat digunakan sebagai media potensial pencegah dan perawatan Covid-19. Karena itu, studi tersebut menyarankan penelitian lebih lanjut untuk menelusuri pengaplikasiannya di dunia medis.

Berdasarkan penjelasan yang di atas, cukup jelas bahwa tanaman tropis ini memiliki dampak positif terhadap kesehatan. Namun manfaatnya untuk mencegah dan merawat penderita Covid-19 masih belum memiliki landasan keilmuan yang kuat.

Karena itu, jangan terjebak opini bahwa kayu putih mampu menangkal Covid-19 dengan efektif.  Selalu jalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dan tenaga kesehatan. Selain itu, periksa kembali kebenaran setiap informasi yang kamu dapatkan agar kamu dan keluarga tetap terlindung dari bahaya Covid-19. Di saat pandemik seperti sekarang ada baiknya selain menjaga kesehatan sendiri juga membantu pasien tidak mampu yang mengidap berbagai penyakit yang membutuhkan bantuan dana.

Kamu juga bisa berdonasi lebih mudah melalui aplikasi WeCare.id. Caranya, download aplikasi WeCare.id di ponselmu. Donasi yang kamu berikan tentu sangat berharga untuk teman-teman yang membutuhkan.

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Klik Untuk Donasi - Alami Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Akibat Kanker, Resty Butuh Bantuan Segera!
Limfadenopati, SOL Intrakranial
Resty Putri
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.17,666,749
  2. Pencapaian 24.04%
  3. Donatur 93

Referensi

Adelayanti, N. (2020, Juli 6). UGM Professor Reckons Eucalyptus Necklace Is Not Yet Proven As Anti-Covid-19. Diambil kembali dari https://www.ugm.ac.id/en/news/19676-ugm-professor-reckons-eucalyptus-necklace-is-not-yet-proven-as-anti-covid-19

Britannica, T. E. (t.thn.). Eucalyptus. Diambil kembali dari https://www.britannica.com/plant/Eucalyptus

Eucalyptus oil. (2021, Juli 1). Diambil kembali dari https://en.wikipedia.org/wiki/Eucalyptus_oilHealth, J. I. (2021, Mei). Essential oils as an effective alternative for the treatment of COVID-19: Molecular interaction analysis of protease (Mpro) with pharmacokinetics and toxicological properties. Diambil kembali dari ncbi: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7874929/