Daging Hewan Qurban: Ini Cara Tepat Mengolahnya!

Daging Hewan Qurban: Ini Cara Tepat Mengolahnya!

Hari Raya Idul Adha akan menyapa umat muslim di Indonesia sebentar lagi. Pada Hari Raya Qurban ini, umat muslim yang mampu akan menyembelih hewan qurban dan membagikannya pada mereka yang belum mampu untuk berkurban.

Namun, terkadang daging hewan qurban yang didapatkan dari tetangga, teman, ataupun saudara terlalu banyak. Akibatnya, daging tersebut terlalu lama disimpan, sehingga berpotensi menimbulkan bahaya kebusukan atau bahkan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.

Klik Untuk Donasi - KURBANESIA: Berbuat kebaikan dan kurban online #dariRUMAHaja!
  1. Terdanai Rp.51,719,321
  2. Pencapaian 17.24%
  3. Donatur 34

Daging hewan qurban yang tidak rusak atau busuk dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Namun penyebab umumnya adalah mikroorganisme seperti jamur dan bakteri lainnya. Mikroorganisme ini dapat berkembang biak dan menyebabkan daging tidak lagi layak untuk dikonsumsi.

Ciri-ciri daging yang tidak segar

Umumnya daging yang sudah mulai membusuk memiliki bau yang tidak sedap dan memiliki bintik-bintik hitam. Warna merah pada daging yang berubah menjadi kehijauan juga menjadi ciri bahwa daging qurban sudah tidak layak lagi dikonsumsi.

Ada 4 cara mudah untuk memeriksa kesegaran daging qurban yang kamu dapatkan:

1. Periksa warnanya

Warna daging dapat berubah karena berbagai hal, seperti suhu, cahaya, tumbuhnya bakteri, dan juga paparan oksigen. Daging yang segar biasanya memiliki warna merah karena oksimioglobin, pigmen yang terbentuk saat protein bernama mioglobin bereaksi terhadap oksigen.

Sebaiknya jangan konsumsi daging yang sudah berubah warna menjadi kecokelatan atau keabu-abuan. Warna ini menunjukkan bahwa daging tersebut sudah mulai membusuk. Bintik hijau, biru, atau abu juga menunjukkan bahwa daging qurban sudah menjadi tempat berkembangnya jamur.

2. Periksa teksturnya

Cara lain untuk memeriksa kesegaran daging hewan qurban adalah dengan melakukan tes sentuhan. Daging yang segar biasanya terlihat padat. Saat ditekan dengan jari, daging akan segera kembali ke bentuk asalnya.

Namun jika permukaan daging memiliki tekstur yang lengket dan berlendir, jangan konsumsi. Hal ini menunjukkan tumbuhnya bakteri. Untuk menghindari menyebarnya bakteri, pastikan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh daging hewan qurban.

3. Cek baunya

Cara ini mungkin cara termudah dan tercepat untuk memeriksa kesegaran daging. Jika kamu mencium aroma tidak sedap pada daging hewan qurban, sebaiknya jangan dikonsumsi. Perubahan aroma ini dapat terjadi karena daging sudah terkontaminasi bakteri seperti Pseudomonas spp. dan Lactobacillus spp. 

Hati-hati, jika kamu tidak mencium aroma tidak sedap pada daging, tapi menemukan tanda perubahan warna pada permukaan daging, hindari untuk mengolahnya. Daging tersebut bisa saja sudah terkontaminasi bakteri patogen yang tidak menunjukkan bau apa pun.

4. Periksa waktunya

Daging hewan qurban mudah membusuk. Daging tersebut harus diolah dalam waktu tiga jam, jika tidak disimpan dalam lemari pendingin. Daging beku dapat bertahan selama tiga hingga empat bulan.

Cara mudah untuk mengawetkan daging hewan qurban

Jika kamu mendapatkan daging hewan qurban dalam jumlah banyak, kamu pasti tidak bisa langsung memasaknya sekaligus. Untuk menghindari daging yang membusuk, silakan coba cara berikut ini:

1. Cuci daging

Segera cuci daging setelah kamu menerimanya. Pastikan tidak ada kotoran yang masih menempel pada daging. Jika kamu menemukan kotoran yang masih menempel, sebaiknya potong bagian daging yang tertempel kotoran. Hal ini untuk mengurangi risiko menyebarkan bakteri pada kotoran tersebut pada bagian daging lainnya.

2. Taburkan garam

Kuman tidak dapat tumbuh pada media yang memiliki kandungan asam. Jadi pastikan untuk menaburkan garam pada permukaan daging setelah mencucinya. Kamu juga bisa menggunakan air perasan jeruk atau cuka sebagai pengganti garam.

3. Keringkan

Air dapat menjadi media tumbuh bakteri. Dengan mengurangi kadar air pada daging hewan qurban berarti mengurangi potensi pertumbuhan bakteri pada daging. Cobalah untuk memanaskan daging dalam oven selama beberapa saat. Kamu juga bisa menjemurnya di bawah sinar matahari. Tapi pastikan untuk menjemurnya dalam keadaan tertutup agar tidak ada lalat yang hinggap.

4. Gunakan sesuai kebutuhan

Daging hewan qurban yang sudah disimpan dalam lemari pendingin dapat bertahan bahkan hingga enam bulan. Namun daging yang sudah beku sebaiknya dikeluarkan sesuai kebutuhan saja agar lebih awet.

Cara mudah mengolah daging hewan qurban

Untuk memastikan Kamu bisa menikmati daging hewan qurban dengan lebih maksimal, cobalah untuk mengikuti cara berikut ini:

1. Jangan langsung diolah

Mungkin kamu tergoda untuk langsung memasak daging hewan qurban yang sudah kamu dapatkan. Namun banyak yang tidak mengetahui tentang kondisi rigor mortis. Kondisi ini membuat daging menjadi kaku setelah hewan qurban mati.

Walau daging yang kaku lebih mudah untuk dipotong, tapi langsung memasaknya dapat membuat kamu kecewa. Selain dapat membuat sakit perut, rasanya pun tidak akan nikmat di lidah.

2. Rendam dalam bumbu

Daging yang sudah dipotong dapat langsung dibumbui sebelum disimpan dalam lemari pendingin. Selain membuat bumbu lebih meresap, langkah ini juga dapat membuat daging menjadi lebih empuk. Untuk hasil yang maksimal, simpanlah daging yang sudah dibumbui selama 24 jam sebelum memasaknya.

3. Simpan dalam wadah tertutup

Udara dapat membuat daging hewan qurban kehilangan rasa, tekstur, dan juga warna. Menyimpannya di wadah terbuka juga berpotensi mengundang lalat yang membawa bakteri berbahaya. Jadi pastikan untuk menyimpannya dalam wadah tertutup.

4. Simpan dalam lemari pendingin

Daging yang sudah dibumbui dapat disimpan dalam lemari pendingin agar lebih awet. Jika kamu ingin memasaknya, pastikan hanya mengeluarkan daging sesuai kebutuhan saja. Kenapa? Daging yang dibiarkan pada suhu ruangan dapat mempercepat pertumbuhan bakteri

Setelah mengetahui info di atas, kamu bisa mengolah dan menikmati berbagai hidangan berbahan daging hewan qurban yang lezat dan pastinya lebih aman untuk kesehatan. Sambil menikmati hidangan khas Idul Adha, yuk kamu juga bisa meluangkan waktu dengan membantu pasien tidak mampu yang mengidap berbagai penyakit.

Kamu juga bisa berdonasi lebih mudah melalui aplikasi WeCare.id. Caranya, download aplikasi WeCare.id di ponselmu. Donasi yang kamu berikan tentu sangat berharga untuk teman-teman yang membutuhkan.

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Divonis Gagal Ginjal Kronis Stadium Akhir, Lovely Butuh Biaya Operasi Transplantasi Ginjal!

Referensi

Ariane Lang, B. M. (2019). 4 Ways to Tell If Ground Beef Is Bad. Diambil kembali dari healthline.com

Coskun, A. (2020). The Feast of Sacrifice: The dos and don’ts of Qurban meat. Diambil kembali dari dailysabah.com

Ikram, Ali. et.al., A. I. (2020). Preserving Meat in the Right Way on Eid-ul-Adha. Diambil kembali dari foodscienceuniverse.comRashed, K. R. (2018). 4 clever meat hacks to make you a qurbani pro. Diambil kembali dari dhakatribune.com

Sumber Featured Image : Freepik.com