Salah satu vaksin yang tengah ramai di Indonesia juga di beberapa negara adalah vaksin AstraZeneca karena di negara kita ada tiga kasus kematian pada penerima vaksin ini. Dua sudah terbukti tidak terkait dengan vaksin tetapi satu lagi masih sulit dibuktikan karena meninggal di tempat. Vaksin ini merupakan vaksin yang digunakan untuk melindungi orang yang berusia 18 tahun ke atas dari COVID-19.
Miris! Seorang Driver Ojol Berhenti Kerja Akibat Alami Kecelakaan dan Covid-19
Vaksin AstraZeneca merangsang pertahanan alami tubuh (sistem kekebalan). Ini menyebabkan tubuh memproduksi antibodi atau perlindungannya sendiri terhadap virus. Vaksin akan membantu melindungi kita dari COVID-19 di masa depan. Tidak ada bahan dalam vaksin ini yang dapat menyebabkan COVID-19.
Vaksin AstraZeneca yang diproduksi oleh AstraZeneca dan COVISHIELD yang diproduksi oleh Serum Institute of India adalah vaksin rekombinan ChAdOx1-S yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford.
Daftar isi:
- 1. Bagaimana cara kerja vaksin AstraZeneca?
- 2. Risiko vaksinasi AstraZeneca
- 3. Fakta yang perlu diketahui tentang vaksin AstraZeneca
Bagaimana cara kerja vaksin AstraZeneca?
- AstraZeneca adalah vaksin vektor virus. Vaksin vektor virus bekerja dengan cara berikut:
- Ilmuwan menggunakan virus yang aman sebagai ‘pembawa’ untuk mengirimkan gen protein lonjakan dari virus COVID-19 melalui vaksin.
- Vaksin memasuki sel dan gen protein lonjakan memberi tahu sel untuk membuat protein lonjakan seperti yang ada pada virus.
- Sistem kekebalan tubuh bereaksi, menghasilkan antibodi dan mengaktifkan sel-T untuk menghancurkan sel dengan protein lonjakan.
- Jika orang tersebut kemudian terkena COVID-19, antibodi dan sel-T mengingat cara menyerang protein lonjakan dan dapat melawan virus corona.
- Vaksin tidak dapat merusak atau mengubah DNA kita.
- Vaksin tidak mengandung virus hidup dan tidak dapat memberi kita COVID-19.
Risiko vaksinasi AstraZeneca
Seperti vaksin lainnya, kita mungkin mengalami beberapa efek samping sementara setelah menerima vaksin COVID-19. Efek samping yang umum setelah Vaksin AstraZeneca di antaranya:
- Nyeri atau nyeri di tempat suntikan
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Demam dan menggigil
- Nyeri otot
Kebanyakan efek samping dari vaksin ini ringan dan sementara serta akan hilang dalam 1-2 hari. Seperti halnya obat atau vaksin, kemungkinan terdapat efek samping yang jarang serta bisa juga tidak diketahui.
Fakta yang perlu diketahui tentang vaksin AstraZeneca
Murah dan mudah disimpan, vaksin Oxford-AstraZeneca telah membantu perjuangan masyarakat dunia melawan virus corona tapi ada kekhawatiran karena kasus pembekuan darah yang langka dan penundaan produksi telah merusak peluncurannya. Berikut fakta tentang vaksin tersebut:
Kepraktisan dan harga
Harga vaksin AstraZeneca menurut Bambang Heriyanto, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 yang berasal dari Bio Farma, sekitar Rp43.000 sampai RP58.000 per satu dosis. Ini lebih murah dari Vaksin Sinovac. Vaksin ini dapat disimpan pada suhu lemari es karenanya ideal untuk digunakan dalam program vaksinasi skala besar. Vaksin tersebut, menurut AstraZeneca, sudah diizinkan untuk dipakai di lebih dari 70 negara.
Ketakutan pembekuan darah
Beberapa negara termasuk Indonesia sempat memberhentikan atau membatasi pemberian vaksin ini dikarenakan adanya kasus pembekuan darah yang sangat langka pada orang yang divaksinasi. European Medicines Agency (EMA) mengatakan pada 31 Maret bahwa ada 62 kasus di seluruh dunia dari kondisi pembekuan langka, trombosis sinus vena serebral, 44 di antaranya di Wilayah Ekonomi Eropa.
Di Inggris tercatat ada 30 kasus kondisi pembekuan darah yang sangat langka dan tujuh orang meninggal. Pada pertengahan Maret AstraZeneca mengatakan bahwa tak ada bukti risiko terjadinya penggumpalan darah yang lebih tinggi disebabkan vaksin tersebut.
Namun akibatnya, Denmark dan Norwegia menghentikan vaksinasi. Sesudah adanya kematian seorang perawat Austria meninggal dikarenakan trombosis multipel seusai vaksinasi dan yang lain menderita emboli paru, beberapa negara menolak sejumlah vaksin. Namun pemberian vaksin diteruskan untuk para orang tua yang usianya 55 tahun ke atas karena yang terkena pembekuan darah adalah orang yang lebih muda.
Setelah pada 18 Maret dinyatakan aman dan efektif oleh EMA, penggunaan vaksin AstraZeneca kembali dilakukan dibeberapa negara, di antaranya Estonia, Latvia, Lituania, Luksemburg, Portugal, Italia, Irlandia dan Spanyol.
Lokasi Uji Klinis
Berbeda dari Sinovac yang uji klinisnya juga dilakukan di Indonesia, untuk vaksin AstraZeneca dilakukan di Inggris, Amerika Serikat, dan Australia. Hasil Efikasinya vaksin ini di negara-negara tempat diselenggarakannya uji klinis sekitar 70 persen. Di Indonesia hasil efikasi dari vaksin ini yang diumumkan oleh BPOM adalah sebesar 62,1 persen.
Simpanse
Vaksin itu “vektor-virus”, artinya itu adalah versi virus yang biasanya menginfeksi simpanse dan telah dimodifikasi dengan sebagian dari virus korona COVID-19 yang disebut “protein lonjakan” untuk mengaktifkan sistem kekebalan.
Setelah vaksin masuk ke sel manusia, maka akan membantu merangsang produksi antibodi yang mengenali virus. Vaksin ini “aman dan efektif”, menurut data yang diterbitkan oleh jurnal medis The Lancet pada bulan Desember, dengan hanya satu dari 23.754 sukarelawan yang berpartisipasi dalam uji coba yang mengalami “kemungkinan terkait efek samping yang parah”.
Nah, itulah informasi penting seputar vaksin AstraZeneca yang menjadi buah bibir karena terjadinya kasus kematian. Sampai sekarang pemberian vaksin ini masih diteruskan. Hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara, menunggu hasil pengujian dan investigasi dari BPOM. Jadi jangan takut untuk divaksin. Sambil menunggu giliran kita divaksin, yuk bantu juga pasien tidak mampu yang mengidap berbagai penyakit yang membutuhkan bantuan dana. Caranya cukup download aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Klik Untuk Donasi - Donasi Untuk Penjaga Hutan- Terdanai Rp.3,200,500
- Pencapaian 27.71%
- Donatur 170
Referensi
About the AstraZeneca COVID-19 vaccine. (2021). Diambil kembali dari health.gov.au.
AstraZeneca COVID-19 Vaccine Facts. (2021). Diambil kembali dari hamilton.ca.
Five things to know about the AstraZeneca/Oxford vaccine. (2021). Diambil kembali dari medicalxpress.com.
Hakim, R. N. (2021). Perbedaan Vaksin AstraZeneca dan Sinovac, dari Tingkat Kemanjuran hingga Harga. Diambil kembali dari nasional.kompas.com.
Information for UK recipients on COVID 19 Vaccine AstraZeneca. (2021). Diambil kembali dari gov.uk.