Benarkah Mata Minus Tak Boleh Melahirkan Normal?

Benarkah Mata Minus Tak Boleh Melahirkan Normal?

Saat hamil, tubuh wanita mengalami sejumlah besar perubahan yang terkadang mengakibatkan berbagai masalah yang berhubungan dengan fungsi normal sistem tubuh. Salah satu perubahan yang mungkin terjadi adalah penglihatan. Komplikasi yang mungkin terjadi dari perubahan hormonal selama kehamilan adalah munculnya mata minus atau miopia maupun memburuknya miopia yang sudah ada. Mungkin juga untuk melihat perubahan sementara dalam penyesuaian fokus. Masalah ini biasanya tidak permanen dan penglihatan kembali ke keadaan aslinya setelah persalinan. 

Klik Untuk Donasi - Mengalami Kelainan pada ke dua Matanya, Satria Butuh Pertolonganmu Segera!
Retinopati Prematuritas
Satria Bintang Wijayakusuma
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.5,407,000
  2. Pencapaian 9.40%
  3. Donatur 44

Daftar isi:

  1. 1. Mengenal Mata Minus
  2. 2. Fakta atau Mitos? Wanita dengan Mata Minus Tidak Bisa Melahirkan Normal
  3. 3. Apakah Wanita dengan Mata Minus Boleh Melahirkan Normal?

Mengenal Mata Minus

Miopia atau mata minus adalah suatu kondisi di mana sistem optik mata menyebabkan sinar cahaya yang masuk terfokus di depan retina, alih-alih berfokus langsung pada permukaan retina. Berbagai faktor dapat menyebabkan fokus sinar cahaya yang tidak normal ini, termasuk kelainan lensa atau kornea, atau panjang mata yang tidak normal. Adapun miopia tinggi adalah mata minus dengan derajat kelainan refraksi lebih tinggi dari enam atau delapan dioptres dan itu terjadi karena ukuran mata yang membesar secara berlebihan. Orang dengan miopia tinggi berisiko menderita penyakit lain yang berpotensi serius. Pertumbuhan mata membuat retina menjadi lebih tipis dan melemah, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya perdarahan, lesi retinal atau bahkan ablasi retina. Apakah ini berarti wanita hamil dengan mata minus tidak bisa melahirkan secara normal?

Fakta atau Mitos? Wanita dengan Mata Minus Tidak Bisa Melahirkan Normal

Di Eropa Timur khususnya banyak wanita hamil dengan miopia yang melahirkan dengan operasi Caesar. Selama 10 tahun (1993–2002) para peneliti di Rumah Sakit Klinis Universitas Rijeka di Kroasia menemukan bahwa wanita dengan miopia 1,5 kali lebih mungkin melahirkan melalui operasi caesar dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami miopia. Operasi caesar ini lebih banyak dilakukan pada wanita dengan miopi tinggi. 

Diperkirakan bahwa, selama tahap mengejan saat persalinan, wanita dengan mata minus mungkin mengalami risiko terlepasnya retina, yaitu suatu kondisi ketika retina terpisah dari lapisan di bawahnya, di bagian belakang mata, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen atau kebutaan. Akan tetapi menurut Samer Elsherbiny, konsultan ahli bedah mata di Rumah Sakit Warwick, Inggris, secara mekanis atau fisiologis, tidak ada kaitan yang mendukung hal ini. Dia mengatakan bahwa ini adalah mitos urban yang lazim.

Mitos itu tetap ada karena beberapa alasan. Orang dengan mata minus kemungkinan memiliki retina yang lebih tipis sehingga lebih mudah robek jika ada perubahan pada bahan seperti gel di dalam mata, yang disebut vitreous humor, yang menyebabkan retina terlepas. Tetapi meskipun tekanan pembuluh darah vena di mata meningkat ketika seorang wanita mengejan saat melahirkan. Tekanan ini tidak berpengaruh pada vitreous humor, yaitu gel yang ada di antara lensa mata dan retina.

Ketika persalinan, wanita sering didorong untuk melakukan manuver valsava, yaitu menghembuskan napas secara paksa saat saluran udara ditutup. Tujuannya adalah untuk meningkatkan tekanan dada dan perut agar dapat mengejan. Peningkatan tekanan ini tidak menyebabkan pelepasan retinal, tetapi bisa mengakibatkan pembuluh kapiler di mata pecah dan memengaruhi penglihatan, yaitu suatu kondisi yang dikenal sebagai retinopati valsalva. Namun umumnya kondisi ini tidak serius dan biasanya hilang dengan sendirinya.

Menderita Kanker Mata Stadium Lanjut, Yuk Bantu Adik Dini Berjuang Melawan Penyakitnya!

Apakah Wanita dengan Mata Minus Boleh Melahirkan Normal?

Sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh para peneliti dari Shaare Zedek Medical Center, Jerussalem, Israel pada tahun 1995 menyimpulkan bahwa wanita dengan patologi retina berisiko tinggi dapat melahirkan secara normal spontan. 

Berdasarkan informasi dari NHS Royal Berkshire, Inggris, tidak ada bukti medis yang menunjukkan bahwa persalinan normal melalui vagina akan merusak penglihatan wanita dengan cara apa pun, bahkan jika wanita itu memiliki mata minus. Persalinan normal tidak menempatkan wanita pada peningkatan risiko pelepasan retina, bahkan jika dia sebelumnya pernah menjalani operasi pelepasan retina atau perawatan laser. Wanita hamil dengan mata minus, tidak perlu dirujuk ke Departemen Ophthalmic (Mata) untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Merujuk hasil beberapa penelitian yang telah dilakukan, wanita dengan mata minus bisa melahirkan secara normal. Mengejan selama proses melahirkan normal dipercaya masih aman untuk mata dan tidak berpengaruh pada kondisi mata minus. 

Hanya saja untuk wanita hamil dengan mata minus tinggi dianjurkan untuk memeriksakan matanya secara rutin. Selama kehamilan lakukan pemeriksaan minimal tiap 3 bulan sekali agar kondisi struktur bola mata dapat dinilai dan dipantau. Untuk wanita yang menderita mata minus sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan dan mata tentang manfaat juga risiko melahirkan normal.

Jadi ternyata informasi mengenai wanita dengan mata minus tidak bisa melahirkan secara normal adalah mitos. Namun, meskipun begitu tidak ada salahnya untuk tetap menjaga kesehatan mata dan selalu memeriksakan mata secara rutin. Kalau kamu ingin ikut membantu para ibu hamil yang mungkin memiliki masalah kesehatan atau mereka yang menderita penyakit lain tapi tidak memiliki biaya untuk berobat, kamu bisa membantu mereka dengan berdonasi. Caranya cukup download aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Klik Untuk Donasi - Bantu Para Penghafal Qur’an mendapatkan 500 kacamata
Bantu Para Penghafal Qur’an menda...
500 kacamata gratis
Oleh Medikator WeCare.id
  1. Terdanai Rp.4,834,800
  2. Pencapaian 1.67%
  3. Donatur 72

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Landau, D. et al. (1995). The effect of normal childbirth on eyes with abnormalities predisposing to rhegmatogenous retinal detachment. Graefe’s Archive for Clinical and Experimental Ophthalmology.

Petrović, O. (2009). Myopia and delivery: Should mode of delivery be influenced by moderate and high myopia? Gynaecologia et Perinatologia.

Photopoulos, J. (2019). Breaking the myopia myth. Diambil kembali dari nature.com.

Rahim, D. H. (2019). Fakta Mengenai Mata Minus Tidak Boleh Melahirkan Normal. Diambil kembali dari alodokter.com.

Watson, S. L. (2021). Myopia (short sightedness) and. Diambil kembali dari royalberkshire.nhs.uk.