Ini Lho Dampak Berbuat Baik untuk Diri Kita

Ini Lho Dampak Berbuat Baik untuk Diri Kita

Tidak ada berbuat baik yang terlalu kecil atau tidak penting. Mengulurkan tangan membantu dan melakukan sesuatu yang baik untuk teman, anggota keluarga, atau tetangga dapat memberikan dampak positif yang bertahan lama pada semua yang terlibat dalam kebaikan tersebut. Sebuah studi baru menemukan bahwa melakukan perbuatan baik tidak hanya membantu penerima, tetapi juga membawa kesenangan fisik dan penghilang rasa sakit. Kira-kira apa dampak untuk diri sendiri jika kamu berbuat baik?

Klik Untuk Donasi - Bolak-Balik Masuk RS Akibat Autoimun, Syafi'i Butuh Bantuanmu Segera!
GERD, Pneumonia
M. Syafi'i Hadzami
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.7,671,000
  2. Pencapaian 102.62%
  3. Donatur 41

1. Berbuat Baik Menurunkan Stres

Carnegie Mellon University pada tahun 2013 melakukan penelitian tentang hubungan antara melakukan aktivitas volunteering dan hipertensi. Hasilnya  menunjukkan ternyata aktivitas volunteering bisa berdampak signifikan pada tekanan darah. Para peneliti menemukan bahwa orang dewasa berusia di atas 50 tahun yang menjadi volunteer sekitar empat jam seminggu, kemungkinan terkena hipertensinya 40 persen lebih kecil dibandingkan mereka yang tidak menjadi volunteer ketika dievaluasi empat tahun kemudian.

Selain itu, menjadi dermawan dapat memiliki efek yang sama, menurut sebuah penelitian kecil yang dilakukan oleh psikolog sosial Liz Dunn tahun 2010. Dia menemukan bahwa semakin sedikit uang yang diberikan orang, semakin tinggi kadar kortisol mereka. Ini membuktikan berbuat baik bisa mempengaruhi tekanan darah.

2. Mengurangi Rasa Nyeri

Menurut sebuah studi di Pain Management Nursing menemukan bahwa ketika penderita nyeri kronis membantu orang lain dengan penyakit yang sama, mereka melaporkan merasa rasa sakitnya berkurang. Pada skala 0 hingga 10, peringkat nyeri yang mereka rasakan rata-rata turun dari hampir 6 menjadi di bawah 4 setelah mengikuti pelatihan menjadi volunteer dan enam bulan memimpin kelompok diskusi untuk penderita nyeri atau melakukan aktivitas menelepon mingguan untuk memeriksa pasien. Paul Arnstein, PhD, spesialis perawat klinis untuk pereda nyeri di Rumah Sakit Umum Massachusetts mengatakan bahwa sering kali mereka yang menderita nyeri kronis merasa tak berdaya karena kondisi mereka. Namun, mengetahui dampak positif yang dirasakan oleh orang lain membuat mereka menjadi memiliki tujuan hidup. 

3. Membuat Kamu Merasa Lebih Baik

Pernah merasa seperti ada “aliran yang memuncah” setelah melakukan perbuatan baik? Sensasi itu dikenal sebagai “helper’s high” dan dihasilkan saat otak melepaskan endorfin, zat kimia yang membuat perasaan nyaman di otak. Saat kamu berbuat baik pada orang lain, pusat bahagia di otak kamu menyala, melepaskan endorfin dan menghasilkannya sensasi ini. Belum lagi, berbuat baik juga dikenal bisa menimbulkan perasaan puas dan bersyukur.

Ramadhan Peduli Pasien Sakit 2021

4. Memotivasi untuk Berbuat Baik Lagi

Hasil studi yang dilakukan oleh peneliti dari The Wharton School of the University of Pennsylvania dan The Ross School of Business di University of Michigan pada tahun 2012 menemukan bahwa memikirkan momen ketika kamu membantu orang lain akan membuatmu jadi ingin membantu orang lain lagi. Penelitian menemukan bahwa merefleksikan perbuatan baik masa lalu membuatmu merasa tidak mementingkan diri sendiri dan ingin membantu lebih banyak, dibandingkan dengan merefleksikan saat orang lain telah membantumu. Dengan kata lain, memikirkan tentang tindakan berbuat baik yang kamu lakukan kepada orang lain – dan bukan hanya apa yang kamu terima – akan memotivasimu untuk berbuat baik lagi dan lagi.

5. Membantu Dirimu Sendiri

Selain membantu seseorang, berbuat baik menghangatkan hatimu sendiri dan membuatmu merasa baik. Kalau kamu belum memiliki pekerjaan atau seorang pensiunan, ada hal yang berharga yang bisa kamu lakukan untuk mengisi waktumu. Kamu bisa melakukan aktivitas sosial untuk mereka yang merasa sendirian dan terisolasi. 

Berbuat baik dengan membantu orang lain bisa memberimu perspektif baru sehingga kamu terhindar dari fokus memikirkan masalahmu sendiri. Dengan fokus berbuat baik pada orang lain, kamu diingatkan bahwa kamu bukan satu-satunya yang mempunyai masalah. Faktanya, mungkin saja ada banyak orang di luar sana yang masalahnya jauh lebih buruk dari dirimu.

6. Meningkatkan Harapan Hidup

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Buffalo terdapat hubungan antara memberi, tak mementingkan diri sendiri, serta rendahnya risiko kematian dini. Temuan menunjukkan bahwa subjek yang memberikan bantuan nyata kepada teman atau anggota keluarga (menjalankan tugas, membantu perawatan anak, dan lain.), melaporkan bahwa mereka tidak terlalu mengalami stres dan, akibatnya, telah mengurangi angka kematian. Artinya dengan berbuat baik pada orang lain akan mengurangi angka kematian dalam hubungannya dengan stres dan kematian.

Itulah dampak untuk diri sendiri bila berbuat baik. Salah satu perbuatan baik yang bisa kamu lakukan yaitu jangan lupa juga untuk meluangkan waktu dengan sebarkan aura positif dengan luangkan waktu membantu pasien tidak mampu yang mengidap berbagai penyakit.

Kamu juga bisa berdonasi lebih mudah melalui aplikasi WeCare.id. Caranya, download aplikasi WeCare.id di ponselmu. Donasi yang kamu berikan tentu sangat berharga untuk teman-teman yang membutuhkan.

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Klik Untuk Donasi - Ramadan Berbagi Masker Untuk Saudara Dhuafa
  1. Terdanai Rp.1,948,000
  2. Pencapaian 1.69%
  3. Donatur 42

Referensi

4 Reasons Doing Good Is Good For Your Brain. (2017). thebestbrainpossible.com.
Goldman, L. (2017). 4 Amazing Health Benefits of Helping Others. oprah.com.

Mann, M. (2017). 7 Scientific Facts About the Benefit of Doing Good. goodnet.org.

Matova, S. (2020). The Power and Benefits of Doing Good Deeds for Other People. pairedlife.com.

Rea, S. (2013). Press Release: Volunteering Reduces Risk of Hypertension In Older Adults, Carnegie Mellon Research Shows. cmu.eduThinking About Giving, Not Receiving, Motivates People to Help Others. (2012). psychologicalscience.org

Sumber Featured Image : Pexel.com