Hipospadia dan Alasan Masalah Ini Harus Segera Ditangani

Hipospadia dan Alasan Masalah Ini Harus Segera Ditangani

Sumber foto: pexels.com

Sebagai orang tua, mungkin sebagian dari kita cemas akan kebiasaan mengompol pada anak. Namun, untuk kasus yang ini berbeda. Boro-boro mengompol, mau berkemih saja susah dan menyakitkan. Kondisi yang dialami bayi laki-laki ini dinamakan hipospadia.

Daftar isi:

  1. 1. Apa Itu Hipospadia?
  2. 2. Gejala Hipospadia
  3. 3. Kemungkinan Faktor Penyebab Hipospadia
  4. 4. Cara Mendiagnosis Hipospadia
  5. 5. Perlukah Operasi untuk Penanganan Hipospadia?
  6. 6. Bagaimana Bila Orang Tua Anak Kesulitan Biaya ke Dokter?

Klik Untuk Donasi - Tragis! Alira Pakai Kantong Plastik Kiloan untuk Anus Buatannya!
Atresia Ani, ASD, Sindrom Down
Alira Siti Azzahra
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.34,500,000
  2. Pencapaian 100.00%
  3. Donatur 257

Apa Itu Hipospadia?

Hipospadia adalah kelainan yang dialami bayi laki-laki. Kondisi ini ditandai dengan letak lubang kencing yang tidak normal. Bila yang normal letaknya ada di ujung penis, maka yang tidak normal justru ada di bawahnya.

Meskipun masih bisa berkemih, kondisi ini harus segera ditangani dokter. Masalahnya, penderita dengan pathway hipospadia tidak hanya kesulitan berkemih. Saat menikah dan berhubungan intim nanti, mereka akan kesakitan.

Gejala Hipospadia?

Lalu seperti apa gejala atau patofisiologi hipospadia? Kondisinya berbeda-beda pada setiap penderita. Ada yang letak lubangnya di bawah kepala penis, ada yang di bagian bawah batang penis. Dalam beberapa kasus langka lainnya, ada yang lubang kemihnya di area skrotum (buah zakar).

Beberapa gejala yang lazim dialami penderita hipospadia adalah sebagai berikut:

  • Percikan air kencing tidak normal saat berkemih.
  • Kulup melingkupi bagian atas kepala penis saja.
  • Penis melengkung ke bawah.

Bila tidak segera ditangani, dampaknya bisa seumur hidup bagi si anak. Saat menikah nanti, penderita akan kesulitan untuk memiliki anak.

Kemungkinan Faktor Penyebab Hipospadia

Sayangnya, hingga kini penyebab pasti hipospadia belum juga diketahui. Meskipun demikian, ada beberapa faktor yang dapat memicu penyakit ini pada bayi, yaitu:

  • Ibu yang mengandung pada usia 35 tahun ke atas.
  • Ibu yang menderita obesitas atau diabetes saat hamil.
  • Ibu yang melakukan terapi hormon untuk hamil.
  • Ibu yang terpapar rokok atau pestisida saat mengandung.

Tidak hanya itu, keluarga dengan sejarah hipospadia dalam riwayat kesehatan juga berpengaruh besar. Selain itu, bayi yang terlahir prematur juga bisa mengalami gangguan kesehatan ini.

Klik Untuk Donasi - Alami Komplikasi Hingga Gagal Cangkok Ginjal, Viara Butuh Pertolonganmu Segera!
Gagal Ginjal Kronis, Hipertensi Par...
Viara Hikmatun Nisa
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.14,591,121
  2. Pencapaian 52.32%
  3. Donatur 162

Lalu, bagaimana cara mencegahnya? Agar bayi yang dilahirkan tidak sampai mengalami gangguan kesehatan tersebut, ibu dapat melakukan hal-hal ini:

  • Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol maupun merokok.
  • Mengkonsumsi asam folat (suplemen) sesuai takaran yang dianjurkan dokter kandungan.
  • Mempertahankan berat badan yang seimbang, bisa dengan menjaga pola makan dan berolahraga ringan.
  • Rajin ke dokter kandungan setiap memeriksakan kehamilan.

Cara Mendiagnosis Hipospadia

Sesudah bayi lahir, biasanya pemeriksaan menyeluruh langsung dilakukan. Namun, bila kasusnya parah, biasanya masih ada pemeriksaan lanjutan. Dokter akan memberikan uji pencitraan serta pemeriksaan gen dalam keluarga.

Perlukah Operasi untuk Penanganan Hipospadia?

Operasi diperlukan untuk “menempatkan” posisi lubang kemih ke tempat yang seharusnya. Operasi ini juga bertujuan untuk memperbaiki penis yang melengkung. Tingkat keparahan juga menentukan jumlah operasi yang harus dilakukan. Biasanya, operasi dilakukan sebanyak dua kali.

Bila anak laki-lakimu belum sunat namun menderita hipospadia, sebaiknya tunda dulu sunatnya. Dokter membutuhkan cangkokan dari kulup untuk membuat lubang kemih yang baru.

Operasi sebaiknya dilakukan saat anak berusia antara enam hingga 12 bulan. Biasanya, sesudah operasi, fungsi penis anak akan normal kembali. Sesudah itu, tinggal lakukan askep hipospadia.

Klik Untuk Donasi - Pipinya Kian Membengkak, Adik Rakha Butuh Pertolongan Segera!
Malformasi limfatik
Rakha Firmansyah
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.4,594,982
  2. Pencapaian 13.02%
  3. Donatur 39

Bagaimana Bila Orang Tua Anak Kesulitan Biaya ke Dokter?

Idealnya sih, begitu tahu bayi menderita hipospadia, segera periksa ke dokter. Semakin cepat ditangani, anak tidak akan menderita lagi.

Namun, bagaimana bila orang tua anak kesulitan biaya ke dokter? Sekarang bisa lho, membayar biaya operasi hipospadia menggunakan bpjs. Untuk lebih jelasnya, silakan cek kode icd 10 hipospadia di BPJS.

Nah, inilah saatnya kita turun tangan membantu mereka yang kesusahan. WeCare.id banyak mendukung para orang tua yang membutuhkan bantuan biaya kesehatan anak-anak mereka. Sebagai sesama manusia, kenapa kita tidak mencoba meringankan penderitaan mereka?

download_app

Referensi:

Tim Alodokter (2019). Hipospadia. Alodokter.com.
Redaksi Halodoc – Hipospadia. Halodoc.com.Daniel Mahendra Krisna dan Maulana A. (2017). Hipospadia: Bagaimana Karakteristiknya di Indonesia?. Bikdw.ukdw.ac.id.