Kenali Penyebab dan Gejala Glaukoma Sebelum Terlambat

Kenali Penyebab dan Gejala Glaukoma Sebelum Terlambat

Siapa yang tak ingin memiliki mata yang sehat, pasti semua orang ingin memilikinya. Sebab memiliki mata yang sehat dengan penglihatan yang jernih merupakan hal yang patut disyukuri. Maka dari itu, kita harus mengetahui hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan penyakit mata seperti glaukoma yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.

Menurut WHO, penyakit mata ini merupakan penyebab kebutaan nomor dua di dunia setelah katarak. Di Indonesia, berdasarkan data yang diperoleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (Pusdatin Kemenkes RI) pada tahun 2007 menyatakan bahwa sebanyak 4 sampai 5 orang dari 1.000 penduduk Indonesia mengidap glaukoma. Untuk penjelasan lebih lanjut, simak artikel ini sampai akhir ya!

Daftar isi:

  1. 1. Pengertian Glaukoma
  2. 2. Faktor Penyebab Penyakit Glaukoma Pada Mata
  3. 3. Gejala dan Ciri-ciri Glaukoma
  4. 4. Pemeriksaan Glaukoma

Klik Untuk Donasi - Bantu Mereka Melihat Kembali - Operasi Katarak di Kapuas, Kalimantan Tengah
  1. Terdanai Rp.625,000
  2. Pencapaian 0.60%
  3. Donatur 7

Pengertian Glaukoma

Glaukoma adalah gangguan pada mata yang disebabkan tekanan cairan dalam bola mata meningkat (P2PTM Kemenkes RI 2019).  Hal ini menyebabkan kerusakan pada saraf optik yang berperan untuk membawa sinyal penglihatan dari mata ke otak. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara perlahan. 

Faktor Penyebab Penyakit Glaukoma Pada Mata

Meski faktor penyebab glaukoma belum diketahui dengan pasti, namun biasanya penyakit mata ini menyerang orang-orang lanjut usia. Meningkatnya tekanan cairan di dalam bola mata yang terjadi karena terdapat lebih banyak produksi cairan daripada jumlah yang dibuang. Hal ini bisa terjadi karena bagian depan mata yang semakin menyempit saat berusia lanjut. Selain itu, glaukoma juga bisa terjadi karena komplikasi penyakit diabetes mellitus, hipotensi, hipertensi, dan kelainan kardiovaskular.

Faktor lain yang dapat menyebabkan penyakit mata ini yakni, mata minus pada anak-anak, penderita rabun jauh dan dekat dengan ukuran lensa yang tinggi, penderita cedera mata, usia 40 tahun ke atas, mengonsumsi obat steroid tertentu, ada riwayat keluarga yang mengalami glaukoma, dan mata yang terkena penyakit katarak matur atau hipermatur yang dapat menyebabkan glaukoma fakolitik.

Klik Untuk Donasi - Bantu Kesembuhan Bu Ita agar Bisa Kembali Bekerja
Trauma Mata
Warsita
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.922,810
  2. Pencapaian 2.97%
  3. Donatur 32

Gejala dan Ciri-ciri Glaukoma

Penyakit mata ini biasanya tidak menimbulkan gejala atau ciri-ciri tertentu. Namun gejala awal yang dapat diwaspadai apabila muncul kemerahan pada mata, penglihatan semakin memburuk, melihat pelangi di sekitar lampu, dan penglihatan depan yang mulai menyempit. 

Sebelum glaukoma akut (absolut) terjadi, ada baiknya untuk segera ke dokter dan melakukan pemeriksaan. Oleh sebab itu, betapa pentingnya melakukan pemeriksaan mata secara teratur bagi mereka yang memiliki keturunan keluarga penderita glaukoma dan orang usia lanjut. Selain itu, menjalani gaya hidup sehat juga salah satu cara untuk mencegah terjadinya penyakit mata glaukoma.

Pemeriksaan Glaukoma

Untuk memastikan apakah mata kita terkena penyakit mata glaukoma, dokter spesialis mata akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada mata mengenai glaukoma. Kemudian dokter akan melakukan diagnosa bila pasien menunjukkan gejala sesuai dengan buku ICD-10 (International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems). 

Berdasarkan gejala glaukoma yang ada pada pasien, dokter akan menyebutkan kode ICD-10 glaukoma dalam istilah medis untuk mendeskripsikan tingkat keparahan seperti H40.221(mata kanan)1(tahap awal) = H40.2211 atau  H40.222(mata kiri)3(tahap berat) = H40.2223.

Klik Untuk Donasi - Menderita Kanker Mata Stadium Lanjut, Yuk Bantu Adik Dini Berjuang Melawan Penyakitnya!
Kanker Mata
Dini Cahyani
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.5,020,891
  2. Pencapaian 79.35%
  3. Donatur 87

Jika berada di rumah sakit, perawat akan melakukan asuhan keperawatan (Askep) sesuai dengan prosedur medis. Tetapi bila pasien tidak dirawat di rumah sakit, maka kita sebagai anggota keluarga yang akan melakukannya. Hal-hal yang bisa kita lakukan saat melakukan askep glaukoma yaitu:

  • Membatasi konsumsi kafein untuk penderita glaukoma
  • Memberikan makanan yang sehat yang kaya akan nutrisi dan vitamin kepada penderita.
  • Mengatur posisi tidur penderita glaukoma dengan kepala terangkat lebih tinggi 20 derajat dari permukaan tempat tidur dengan cara memberi bantal untuk mengganjal kepala.
  • Memberikan obat resep dari dokter seperti obat tetes atau minum untuk mencegah meluasnya area mata yang rusak.

Tak terbayang betapa menderitanya mereka yang tak bisa melihat dunia karena menderita glaukoma. Ayo bantu penderita glaukoma yang tidak mampu agar ia bisa melihat indahnya dunia. Segera unduh aplikasi Wecare.id di ponselmu agar dapat membantu mereka yang kurang beruntung hanya lewat sentuhan jari!

download_app

Referensi:

Pusdatin Kemenkes RI (2019), Situasi Glaukoma di Indonesia. Pusdatin.kemkes.go.id
P2PTM Kemenkes RI (2019), Glaukoma 101. P2ptm.kemkes.go.id
Efendi, Ahmad (2020), Mengenal Penyakit Mata Glaukoma & Cara Pencegahannya. Tirto.id
Mattox, Cyntia (2014), ICD-10-CM For Glaucomatologists. Glaucomatoday.com