Mengetahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Skoliosis

Mengetahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Skoliosis

Gangguan skoliosis memang cukup jarang dijumpai. National Scoliosis Foundation menyebutkan hanya ada sekitar 2-3% kasus skoliosis dari keseluruhan populasi dunia. Angka tersebut memang terlihat cukup kecil. Namun, mereka yang menderita gangguan ini bakal merasakan kesakitan yang luar biasa dalam kesehariannya. 

Klik Untuk Donasi - Bertubuh Kurus dan Alami Radang Paru-Paru, Reza Butuh Bantuanmu Segera!
Pneumonia, Gizi Buruk
Muhammad Syahreza
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.10,708,070
  2. Pencapaian 62.13%
  3. Donatur 163

Pengertian Skoliosis

World Health Organization (WHO) dalam International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems 10th Revision (ICD-10) memasukkan skoliosis dalam kategori penyakit sistem muskuloskeletal. ICD 10 tersebut menyebutkan kalau lordosis, kifosis, dan skoliosis adalah 3 jenis penyakit yang berbeda. Dalam pembahasan kali ini, kita akan secara khusus mengenal tentang ICD 10 skoliosis. 

Namun, apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan penyakit skoliosis? Dalam pengertian medis, skoliosis adalah adanya kelengkungan abnormal pada tulang belakang. Dalam kondisi normal, tulang belakang berbentuk kurva dari bahu sampai ke bagian bawah. Kalau dilihat dari belakang, kamu bakal menemukan kalau bentuknya terlihat lurus.

Penderita skoliosis mempunyai kelainan karena tulang belakangnya tidak terlihat lurus ketika dilihat dari belakang. Kamu akan menjumpai adanya lengkungan tulang belakang. Alih-alih lurus, kamu akan menemukan kalau bentuk tulang belakang terlihat melengkung membentuk huruf C atau S. 

Penyebab Skoliosis

Skoliosis dapat menimpa seseorang bukan karena kebiasaannya membawa barang berat, olahraga, posisi tidur yang buruk, atau kekurangan kalsium. Faktanya, kasus skoliosis dibagi menjadi 4 jenis berdasarkan faktor penyebabnya, yaitu: 

#1. Skoliosis Idiopathic

Pengertian skoliosis idiopathic adalah gangguan tulang belakang yang tidak diketahui penyebabnya. Skoliosis idiopathic merupakan kasus skoliosis yang paling dominan, dengan jumlah mencapai 80%. 

#2. Skoliosis Kongenital

Selanjutnya, kamu dapat mengetahui penyakit skoliosis kongenital. Gangguan ini terjadi karena proses pertumbuhan tulang belakang pada janin berlangsung tidak sempurna. 

#3. Skoliosis Degeneratif

Ada pula pengertian skoliosis degeneratif. Jenis penyakit yang satu ini diakibatkan oleh kerusakan tulang belakang yang terjadi secara perlahan, dan dapat terjadi pada pasien berusia lanjut. 

#4. Skoliosis Neuromuscular

Terakhir, ada jenis skoliosis neuromuscular. Penyakit yang satu ini disebabkan karena hilangnya kendali otot atau saraf yang bertugas menunjang tulang belakang. Tak menutup kemungkinan, skoliosis neuromuscular muncul akibat adanya penyakit lain seperti cerebral palsy atau muscular dystrophy

Klik Untuk Donasi - Memiliki Anus yang Tidak Sempurna, Bayi Ilman Butuh Pertolongan Segera!
Atresia Ani
Ilman Maulana
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.33,301,165
  2. Pencapaian 19.64%
  3. Donatur 368

Gejala Skoliosis

Gejala skoliosis dapat diketahui sejak usia dini. Ada beberapa tanda yang dapat dijadikan acuan untuk mendeteksi adanya skoliosis pada anak, yaitu: 

  • Punggung terlihat memiliki lengkungan berbentuk S atau C saat berdiri
  • Garis pinggang terlihat dalam posisi miring
  • Tubuh terlihat melengkung ke sisi tertentu ketika dilihat dari belakang atau depan
  • Pada wanita, salah satu payudara akan terlihat berukuran lebih besar
  • Terdapat perbedaan ketinggian antara kedua bahu

Cara Mengatasi Skoliosis

Cara penanganan untuk pasien skoliosis anak berbeda dibandingkan perawatan untuk pasien dewasa. 

Terapi Skoliosis Pasien Anak

Deteksi dini skoliosis berguna untuk memberi perawatan yang lebih awal kepada pasien. Kalau lengkungannya tidak terlalu parah, dokter biasanya hanya melakukan pengamatan dan tidak ada pengobatan khusus. Alasannya, karena tulang anak terus mengalami perkembangan dan tak menutup kemungkinan tulang belakang akan lurus seiring bertambahnya usia. 

Kalau skoliosis anak dalam kondisi yang parah, pelaksanaan terapi menggunakan penyangga tulang belakang. Tujuan pemakaiannya bukan untuk memperbaiki lengkungan, tetapi mencegah agar lengkungan tidak tambah parah. Penyangga tersebut ditempatkan di bawah lengan dan terbuat dari bahan plastik. Desain penyangga pun disesuaikan dengan bentuk tubuh pasien. 

Terapi Skoliosis Pasien Dewasa

Pasien skoliosis dewasa bakal mendapati nyeri pada area punggung. Terapi untuk kasus seperti ini biasanya dilakukan dengan menggunakan obat pereda nyeri. Selain itu, ada pula penanganan menggunakan suntik kortikosteroid pada rongga tulang belakang. Dalam kondisi skoliosis yang parah, tak menutup kemungkinan pasien harus menjalani operasi skoliosis. 

Memperhatikan perubahan dan tanda-tanda yang muncul pada tubuh bisa membantumu mengenali tanda skoliosis. Sembari meneliti perubahan tubuhmu, jangan lupa juga untuk meluangkan waktu dengan membantu pasien tidak mampu yang mengidap berbagai penyakit. Cukup download aplikasi WeCare.id untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.

download_app

Referensi:

Gleneagles. Diakses Pada 11/12/2020. Skoliosis.
American Association of Neurogical Surgeons. Diakses 11/12/2020. Scoliosis – Symtoms, Diagnosis and Treatment.
Alodokter. Diakses 11/12/2020. Skoliosis – Gejala, Penyebab dan Mengobati.