Sejarah Pandemi: 11 Pandemi Paling Mematikan Sebelum Covid-19

Sejarah Pandemi: 11 Pandemi Paling Mematikan Sebelum Covid-19

Saat ini banyak orang di seluruh dunia khawatir akan wabah Covid-19 yang masih diusahakan vaksinnya. Di antara kekhawatiran itu, muncul pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pandemi, seperti apa itu pandemi. Mungkin sebagian orang akan menjawab pandemi adalah covid-19 atau SARS. Munculnya Covid-19 juga membuat orang tertarik untuk mengetahui sejarah pandemi yang pernah terjadi di dunia. Jadi, apa itu pandemi dan bagaimana sejarahnya?

Apa itu pandemi?

Dikutip dari The New York Times, Pada 2010, W.H.O. mendefinisikan pandemi sebagai “penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia” yang mempengaruhi banyak orang. Sementara itu pandemi versi C.D.C. adalah “epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua, biasanya mempengaruhi banyak orang.”

Plague atau wabah merupakan istilah umum untuk penyakit epidemi yang mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi, atau lebih luas lagi.

Sejarah Singkat Pandemi Mematikan di Dunia

Sepanjang perjalanan sejarah, manusia sudah mengalami beragam wabah atau pandemi yang mematikan yang telah menghilangkan banyak nyawa. Melansir Aljazeera, berikut ini adalah pandemi terburuk yang pernah terjadi mulai dari abad ke-6 hingga sekarang.

  1. Wabah Justinian (541-549)

Korban yang meninggal akibat wabah ini sekitar 30-50 juta orang dan yang menjadi penyebabnya adalah wabah bubonik. Nama wabah ini dinamai menurut nama Kaisar Bizantium, yaitu Justinian I. Sang kaisar terkena penyakit tersebut tetapi sembuh. Penyakit itu disebarkan ke manusia oleh hewan pengerat yang membawa kutu yang membawa bakteri, Yersinia pestis.

  • Wabah Maut Hitam/Black Death (1346-1353)

Terjadi di abad ke-14, pandemi yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang dibawa oleh tikus ini mengakibatkan sekitar 75-200 juta meninggal. Black Death melanda Eropa, Asia dan Afrika dan tercatat sebagai wabah penyakit paling mematikan dalam sejarah.

Dinamai Black Death, karena orang-orang yang terinfeksi memperlihatkan bintik-bintik hitam yang terbentuk di kulit mereka. Wabah ini kembali setiap 12 tahun atau lebih sampai sekitar 750, akhirnya memusnahkan setengah dari populasi Eropa, yaitu sekitar 100 juta orang.

  • Pandemi Kolera Ketiga (1852-1860)

Wabah selanjutnya yang tak kalah mematikannya adalah pandemi kolera ketiga yang terjadi pada abad ke-19. Korban yang meninggal sekitar 1 juta orang. Menurut WHO dari tujuh epidemi kolera, epidemi ketiga yang terjadi pada tahun 1852 adalah yang memiliki dampak global terbesar.

Wabah ini berasal dari India sebelum akhirnya menyebar ke seluruh Asia dan sebagian Eropa, Amerika Utara dan Afrika. Penyebabnya adalah kolera yang diakibatkan karena mengkonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholera. Bakteri ini bisa mengakibatkan  penyakit diare akut yang dalam beberapa jam dapat membunuh jika tidak diobati.

  • Pandemi Flu Rusia (1889-1890)

Pandemi ini dianggap sebagai pandemi terhebat  di akhir abad ke-19. Korban yang meninggal sekitar 1 juta orang. Pandemi flu ini dinamakan flu Rusia atau flu Asia karena kemungkinan besar asalnya dari kawasan Asia Tengah Kekaisaran Rusia.

Pandemi ini disebabkan oleh subtipe virus influenza A H3N8. Keberadaan moda transportasi modern, seperti rel kereta api serta perjalanan lintas Atlantik dengan perahu menyebabkan pandemi ini menyebar dengan cepat.

  • Pandemi Kolera Keenam (1899-1923)

Terjadi pada tahun 1910, pandemi kolera keenam juga berasal dari India dan merengut 800.000 nyawa. Sebelum menyebar ke berbagai bagian Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa dan Rusia, penyakit ini sudah menewaskan ratusan ribu orang.

  • Pandemi Flu Spanyol (1918-1919)

Sebelum menyebar ke seluruh dunia dan menginfeksi setidaknya sepertiga dari populasi global, kasus pertama tercatat pada musim semi 1918 yang terjadi di antara tentar AS selama Perang Dunia I. Penyebabnya adalah virus Influenza H1N1 atau flu burung yang berasal dari unggas.

Walaupun jumlah total korban virus ini tidak diketahui pasti, banyak yang menyebutkan diperkirakan lebih dari  50 juta orang dan beberapa mencapai 100 juta korban tewas. Pandemi ini menjadi wabah yang paling mematikan sejak Black Death.

Meskipun di Amerika Serikat disebut flu Spanyol, tapi para peneliti tidak bisa mengidentifikasi daerah asal penyakit tersebut. Namun dilaporkan kasus penyakit ini menyebar secara luas di Spanyol. Karena tidak ada vaksin maka terjadi gelombang kedua yang dibawa oleh para tentara yang kembali.

  • Flu Asia (1956-1958)

Pada tahun 1956 kasus pertama flu Asia teridentifikasi di China kemudian menyebar ke Singapura, Hong Kong, dan AS. Dilaporkan juga menyebar hingga India pada tahun 1957. Penyebabnya adalah virus influenza subtipe H2N2 dan mengakibatkan setidaknya 1,1 juta nyawa melayang.

Menurut beberapa studi, pandemi ini  berasal dari strain virus flu burung dan manusia. Terjadi gelombang kedua, tetapi penyebaran infeksinya melambat sesudah pengembangan vaksin pada Agustus 1957.

  • Pandemi Flu Hong Kong (1968-1969)

Penyebab pandemi ini adalah virus influenza A – H3N2, subtipe H2N2. Pada Juli 1968 dilaporkan kasus pandemi pertama di Hongkong. Setelah terjadi wabah di Singapura dan Vietnam, virus ini menyebar dalam waktu 12 minggu bagian dunia lainnya sampai ke Afrika dan Amerika Serikat. Korban meninggal sekitar 1 juta orang.

Variasi H3N2 kemungkinan muncul sebagai  mutasi dari flu Asia sebelumnya pada tahun 1956. Virus H3N2 masih beredar sampai sekarang sebagai virus influenza A musiman.

  • Pandemi HIV / Aids (1981-sekarang)

Penyebab pandemi ini adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus ini menyerang sel yang membantu tubuh melawan infeksi. Jika tidak diobati, bisa mengakibatkan penyakit, AIDS. HIV menyerang dan menghancurkan sel CD4 atau T-Helper, sejenis sel darah putih dalam sistem kekebalan. Korban meninggal diperkirakan sudah mencapai 32 juta.

  • Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) (2002-2003)

Pandemi ini disebabkan oleh SARS-CoV yang menurut CDC merupakan jenis virus corona dari reservoir hewan yang belum pasti, bisa jadi kelelawar, yang menyebar ke hewan lain (musang) dan manusia.  Kasus pertama terjadi pada tahun 2002 di selatan China, tepatnya di  Provinsi Guangdong.

SARS-CoV setidaknya menyebar ke 26 negara dan menginfeksi lebih dari 8.000 orang, walaupun jumlah kematiannya tergolong sangat rendah jika dibandingkan dengan pandemi lainnya.

  • Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) (2012-sekarang)

Salah satu jenis virus korona, MERS-CoV, pertama kali diidentifikasi pada 2012di Arab Saudi. Virus Corona merupakan keluarga besar virus yang bisa mengakibatkan penyakit mulai dari flu biasa sampai SARS. Korban yang meninggal sekitar 858 jiwa.

Sampai Januari 2020 sudah 2.519 orang yang terinfeksi virus tersebut. Tingkat kematian MERS-CoV sangat tinggi dibandingkan dengan virus corona lainnya, dengan hampir 35 % dari mereka yang tertular meninggal.

Pada tahun 2019, dunia digemparkan dengan pandemi COVID-19 dan orang yang terinfeksi masih terus bertambah sampai sekarang. Tenaga medis di dunia juga sudah kewalahan untuk menangani korban-korban yang terinfeksi.

Maukah #TemanPeduli membantu untuk melindungi tenaga medis yang sedang berjuang? #TemanPeduli bisa klik link berikut untuk membantu mereka : https://wecare.id/apdcorona/

Sumber:

https://nationalgeographic.grid.id/read/13284679/10-pandemi-paling-mematikan-sepanjang-sejarah?page=all
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7123574/
https://www.aljazeera.com/indepth/interactive/2020/05/plague-mers-history-pandemics-200520124051021.html
https://www.history.com/topics/middle-ages/pandemics-timeline