Mitos dan Fakta tentang Diabetes

Pasti kamu pernah mendengar bahwa penderita diabetes tidak bisa mengkonsumsi gula. Apakah itu mitos atau fakta? Banyak mitos tentang diabetes yang beredar yang diyakini sebagai sebuah fakta. Penggambaran yang salah dari diabetes ini kadang-kadang bisa berbahaya dan menyebabkan stigma yang tidak adil mengenai kondisi diabetes.

Berikut ini mitos mengenai diabetes yang dilansir dari laman Diabetes.co.uk yang penting untuk diketahui. 

Mitos tentang Diabetes

  • Mitos 1: Penderita diabetes tidak bisa makan gula

Orang percaya bahwa penderita diabetes tidak bisa makan gula. Makanan penderita diabetes harus bebas gula. Penderita diabetes perlu makan makanan yang seimbang. Makanan tersebut boleh mengandung gula tetapi dalam jumlah yang tidak banyak. Jadi, penderita diabetes boleh mengonsumsi gula, tetapi dengan jumlah yang terkontrol. Selain itu, banyak tersedia pengganti gula yang aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes karena bebas atau rendah kalori dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap gula darah.

  • Mitos 2: Diabetes tipe 2 jenis diabetes ringan

Pernyataan ini tidak benar. Mitos ini telah sering diulang-ulang dan menyebar luas. Tidak ada bentuk diabetes yang ringan. Jika diabetes tipe 2 tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius yang dapat mengancam jiwa.

  • Mitos 3: Diabetes tipe 2 hanya menyerang orang gemuk

Media sering mengaitkan diabetes tipe 2 dengan kegemukan dan obesitas. Tidak benar diabetes tipe 2 hanya menyerang orang bertubuh gemuk. Sekitar 20% dari penderita diabetes tipe 2 memiliki berat badan normal atau kurus. Tapi memang salah satu faktor risiko dari diabetes tipe 2 adalah obesitas. 

 

  • Mitos 4: Penderita diabetes hanya makan makanan untuk penderita diabetes

Penderita diabetes dapat mengonsumsi makanan yang sesuai dengan asupan kalori yang direkomendasikan oleh dokter. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan pola makan, termasuk porsi dan jenis makanan untuk penderita diabetes. Namun tidak ada makanan khusus untuk penderita diabetes, yang ada adalah pola makan khusus untuk mengatur porsi, takaran, dan jenis makanan. Terapi nutrisi atau pola makan merupakan salah satu jenis terapi komprehensif dalam penanganan diabetes. 

  • Mitos 5: Penderita diabetes menjadi buta dan kehilangan kaki

Diabetes merupakan penyebab utama kebutaan dan juga menyebabkan banyak kaki yang diamputasi tiap tahunnya. Namun, orang-orang dengan diabetes memiliki peluang untuk terbebas dari komplikasi jika mereka mengontrol tekanan darah, glukosa, berat badan dan berhenti merokok.

  • Mitos 6: Penderita diabetes tidak boleh berolahraga

Mitos ini telah dipatahkan oleh olahragawan pria dan wanita penderita diabetes. Justru penderita diabetes harus rajin olahraga untuk mempertahankan gaya hidup sehat. Namun jangan lupa untuk selalu memantau gula darah sebelum dan sesudah berolahraga. 

Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita Diabetes

Untuk menjaga kondisi kesehatan, penderita diabetes harus menjaga makanan yang mereka konsumsi. Mengonsumsi makanan dengan porsi yang kurang sesuai dapat meningkatkan kadar gula darah dan memicu gejala. Disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan direbus atau dipanggang dan perbanyak porsi sayur dan buah-buahan yang memiliki kalori rendah untuk memenuhi kebutuhan kalori harian. 

Berikut ini jenis makanan yang harus dihindari oleh orang dengan diabetes atau prediabetes.

  1. Minuman Manis

Penderita diabetes harus menghindari minuman manis karena berakibat buruk. Minuman seperti ini memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Selain itu, minuman manis mengandung  sarat fruktosa, yang sangat terkait dengan resistensi insulin dan diabetes. Penelitian dari Universitas Bezmialem Vakif Turki menunjukkan bahwa mengkonsumsi minuman manis dapat meningkatkan risiko kondisi terkait diabetes seperti perlemakan hati. 

  1. Lemak Trans

Lemak trans digunakan dalam selai kacang, margarin, olesan, krim dan makan malam beku. Selain makanan tadi, lemak trans juga ditambahkan pada crakers, muffin, dan makanan yang dipanggang lainnya untuk membantu memperpanjang masa simpan.

Meskipun lemak trans tidak secara langsung meningkatkan kadar gula darah, lemak trans dikaitkan dengan peningkatan peradangan, resistensi insulin dan lemak perut, serta menurunkan kadar kolesterol HDL “baik” dan gangguan fungsi arteri menurut hasil penelitian dari National Defense Medical College, Jepang, Wake Forest University School of Medicine, Amerika Serikat, dan Universitas Wageningen, Belkamu. 

  1. Roti Putih, Pasta dan Nasi

Roti putih, nasi, dan pasta merupakan makanan olahan dengan karbohidrat yang tinggi. Mengkonsumsi roti putih dan makanan tepung olahan lainnya telah terbukti secara signifikan meningkatkan kadar gula darah pada orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 menurut hasil penelitian dari Universitas Newcastle, Australia, dan St. Michael’s Hospital and Li Ka Shing Knowledge Institute, Kanada.

Produk gandum pun sama. Ini terbukti pada penelitian dari Universitas Politeknik Marche, Ancona, Italia tentang pasta yang bebas gluten yang juga terbukti meningkatkan gula darah. Efek terbesar diduduki oleh jenis produk berbasis beras.

  1. Yogurt Rasa Buah

Yoghurt polos bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes tetapi berbeda dengan yogurt yang memiliki rasa buah-buahan. Yogurt rasa biasanya dibuat dari susu tanpa lemak atau rendah lemak dan kaya akan kandungan karbohidrat dan gula.

Daripada memilih yogurt berkadar gula tinggi yang dapat meningkatkan gula darah dan insulin, pilihlah yogurt tanpa susu murni yang tidak mengandung gula dan mungkin bermanfaat untuk nafsu makan, pengontrolan berat badan dan kesehatan.

  1. Saus dan Bumbu

Saus

Banyak saus mengandung tepung atau gula untuk menambah rasa dan tekstur. Pastikan untuk selalu membaca label. Bila mungkin, hindari saus dalam kemasan atau kalengan, karena makanan ini secara historis kaya akan natrium, yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Bumbu

Ketika bumbu digunakan dalam jumlah sedang, bumbu tidak akan menyebabkan masalah. Tetapi jika Kamu tidak memperhatikan porsi dan ukuran, kalori, gula, dan karbohidrat dapat bertambah dengan cepat. Pastikan Kamu menakar bumbu dan label bacaan untuk jumlah karbohidrat yang akurat.

  1. Makanan digoreng dan Gorengan

Makanan seperti nugget ayam dan sayap ayam, dilapisi oleh tepung roti atau dicelupkan ke dalam tepung sebelum dimasak. Tepung dan tepung roti dianggap pati dan karenanya mengandung karbohidrat tambahan. Perlu diingat juga, bahwa jenis makanan ini juga kaya kalori dan lemak jenuh, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan kolesterol tinggi.

Review : dr. Raisa

Yuk, konsultasi dokter gratis dengan dokter SEHATI:  http://line.me/ti/p/~@Wecare.id

Sumber:

https://www.diabetes.co.uk/diabetes-myths.html

https://www.healthline.com/nutrition/foods-to-avoid-with-diabetes#section5

https://www.verywellhealth.com/foods-to-avoid-when-you-have-diabetes-4176022