Apa itu kecemasan?
American Psychological Association (APA) mendefinisikan kecemasan sebagai “emosi yang ditandai oleh perasaan tegang, pikiran yang cemas, dan perubahan fisik seperti peningkatan tekanan darah.”
Di sisi lain, gangguan cemas menyeluruh atau generalized anxiety disorder merupakan adalah gangguan kesehatan mental yang berkelanjutan yang dapat dipicu oleh stres. Kecemasan tidak menghilang begitu ancaman diatasi. Kegelisahan bertahan lama, dan dapat menyebabkan gangguan signifikan dalam bidang sosial, pekerjaan, dan fungsi-fungsi penting lainnya.
Apa itu gangguan kecemasan?
Gejala gangguan cemas antara lain adalah:
- merasa akan pingsan atau pusing
- sesak napas
- mulut kering
- berkeringat
- kedinginan atau sensasi kepanasan
- ketakutan dan kekhawatiran
- kegelisahan
- tertekan
- ketakutan
- mati rasa atau kesemutan
Jenis Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan ada beberapa jenis, di antaranya:
- Gangguan kecemasan umum: kekhawatiran berlebihan tentang apa pun dan segala sesuatu, termasuk khawatir tentang kekhawatiran.
- Gangguan kecemasan sosial: kecemasan dalam situasi sosial, seringkali berakar pada rasa takut melakukan sesuatu yang salah dan dihakimi oleh orang lain.
- Gangguan panik: serangan panik berulang dan khawatir tentang serangan panik di masa depan.
- Agoraphobia: kecemasan tentang mengalami serangan panik dalam situasi tertentu dan tidak dapat melarikan diri atau mendapatkan bantuan.
- Obsessive-Compulsive Disorder (OCD): Pikiran yang berulang dan terus-menerus (obsesi) yang biasanya menyebabkan kesusahan dan bahwa seseorang berusaha meringankannya dengan berulang kali melakukan tindakan tertentu (kompulsi). Contoh memeriksa pintu apakah sudah dikunci atau tidak, menghitung uang atau memesan barang, dan melakukan tindakan mental, seperti berdoa, yang semuanya dilakukan berulang-ulang.
- Ekskoriasi: Melakukan pengelupasan kulit berulang-ulang yang menyebabkan kerusakan kulit.
- Gangguan Menimbun (hoarding): suatu kondisi ketika seseorang menderita kesulitan yang signifikan saat berpisah dengan objek (contohnya barang-barang rumah tangga atau barang pribadi).
- Gangguan Dysmorphic Tubuh (Body Dysmorphic Disorder/BDD): ditandai dengan keyakinan bahwa tubuh atau penampilan seseorang tidak menarik, jelek, tidak normal atau cacat. Keyakinan ini dapat diarahkan pada satu atau banyak atribut fisik (contohnya jerawat, rambut rontok, fitur wajah).
- Trikotilomania: Ditandai dengan berulang kali mencabut rambut sendiri, paling sering dari kulit kepala, alis, atau bulu mata.
- Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD/Post Traumatic Stress Disoder): ditandai dengan perkembangan gejala terkait trauma tertentu setelah terpapar pada peristiwa traumatis.
- Gangguan Stres Akut: ditandai dengan serangkaian gejala yang bertahan selama setidaknya tiga hari dan hingga satu bulan setelah pengalaman traumatis.
- Gangguan Penyesuaian: ditandai dengan perkembangan gejala emosional dan / atau perilaku dalam respons langsung terhadap pemicu stres yang signifikan (contohnya perceraian, mulai kuliah, pindah).
Pengobatan Efektif untuk Mengatasi Kecemasan
Pengobatan disesuaikan dengan diagnosis dan kondisi pasien. Berikut adalah penanganan dari gangguan cemas:
- Perubahan gaya hidup, seperti menghindari kafein, berolahraga secara teratur, dan menghindari obat-obatan atau zat yang dapat menyebabkan gejala kecemasan.
Penelitian dari Sekolah Kedokteran Universitas Nasional Kyungpook dan Sekolah Tinggi Kedokteran Universitas Yeungnam, Korea Selatan, menyebutkan bahwa minuman berenergi yang mengandung lebih banyak kafein dibandingkan kopi dan cola dapat menyebabkan masalah perhatian, sakit kepala, kegelisahan, insomnia, kegembiraan berlebihan, dan hiperaktif dan bahkan bisa berakibat fatal ketika dikonsumsi berlebihan atau diminum dengan alkohol.
Selain itu, menurut penelitian dari Universitas Manchester dan Thaxted Surgery, Inggris, program olahraga adalah pilihan pengobatan yang layak untuk pengobatan kecemasan.
- Pendekatan pikiran-tubuh, seperti pernapasan dalam, meditasi, mindfulness, yoga, dan teknik untuk meredakan ketegangan otot dan meningkatkan ketenangan.
Menurut penelitian gabungan dari Universitas Ilmu Kedokteran Ahvaz Jundishapour, Universitas Ilmu Kedokteran Tabriz, Universitas Ilmu Kedokteran Ilam, Universitas Ilmu Kedokteran Dezful, Iran, yoga memiliki peran efektif dalam mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Dengan demikian, dapat digunakan sebagai obat pelengkap.
- Psikoterapi, salah satunya terapi perilaku kognitif. Terapi perilaku kognitif mengajarkan orang untuk menantang dan membingkai ulang kecemasan yang terdistorsi atau tidak membantu, karena pikiran memengaruhi perasaan dan tindakan.
- Obat-obatan, contohnya golongan benzodiazepin yang diresepkan oleh dokter dan dikonsumsi sesuai aturan pakai dari dokter.
Seringkali, kombinasi dari berbagai metode adalah yang terbaik. Menghilangkan kecemasan dengan obat-obatan saat menggunakan terapi perilaku kognitif untuk memperkuat keterampilan mengatasi dan membantu melatih kembali otak dapat melakukan banyak hal agar kecemasan dapat dikelola dengan baik.
Tips Bagaimana Menghadapi Stres Dan Kecemasan
Pikiran
- Belajar menerima dan mencintai diri sendiri
- Lakukan yang terbaik
- Pertahankan sikap positif
- Pelajari apa yang memicu kecemasan
Tubuh
- Batasi kafein
- Makan makanan yang seimbang
- Tidur yang cukup
- Berolahraga setiap hari
Tindakan
- Ambil napas dalam-dalam
- Perlahan hitung sampai 10
- Berikan kembali ke komunitas anda
- Luangkan waktu
- Dapatkan bantuan online
- Berbicara dengan seseorang
Review : dr. Denita
Yuk, konsultasi dokter gratis dengan dokter SEHATI: http://line.me/ti/p/~@Wecare.id
Sumber:
https://adaa.org/tips-manage-anxiety-and-stress
https://au.reachout.com/articles/what-is-anxiety
https://www.psycom.net/stress-vs-anxiety-difference
https://www.health.harvard.edu/blog/anxiety-what-it-is-what-to-do-2018060113955
https://www.healthline.com/health/anxiety#causes
https://www.anxiety.org/what-is-anxiety
https://www.health.harvard.edu/blog/anxiety-what-it-is-what-to-do-2018060113955