Tips Aman Berpuasa Bagi Pasien Hipertensi

Hipertensi disebut silent killer karena pasien dengan tekanan darah tinggi kemungkinan tidak memiliki gejala selama bertahun-tahun. Meskipun hipertensi adalah penyakit yang umum dan tersebar luas, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini kecuali mereka mengalami gejala seperti sakit kepala atau memiliki kerusakan permanen pada jantung, ginjal atau arteri.

Apakah Pasien Hipertensi Bisa Berpuasa?

Sebagian besar penelitian medis menunjukkan bahwa pasien dengan hipertensi dapat menyelesaikan puasa mereka jika mereka tidak memiliki komplikasi atau masalah medis lainnya. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi dan ingin berpuasa, puasa tidak akan berdampak negatif pada keseimbangan tekanan darah Anda.

Menurut penelitian dari Universitas Ilmu Kedokteran Shahid Sadoughi, Iran, puasa selama Ramadan dapat ditoleransi dengan baik pada pasien dengan hipertensi terkontrol dan ringan yang melanjutkan pengobatan mereka selama Ramadan dan tidak ada peningkatan tekanan darah yang signifikan pada periode kritis hari selama puasa.

Menurut Dr Wiam Seddiqi Hussain Al Sharif, dokter spesialis Penyakit Dalam di Prince Medical Center, Dubai, mengatakan bahwa sebagian besar penelitian sampai saat ini menunjukkan bahwa orang dengan hipertensi ringan hingga sedang, yang stabil dan terkontrol dengan baik dengan obat antihipertensi oral yang diberikan sekali atau dua kali sehari, umumnya bisa puasa tanpa mengalami masalah besar. Namun, mereka dengan hipertensi yang tidak terkontrol atau mengkonsumsi banyak obat yang harus diminum sepanjang hari sebaiknya tidak usah berpuasa karena hal itu menimbulkan ancaman kesehatan yang besar.

Dr Wiam menyarankan pasien untuk memeriksa tekanan darah mereka di pagi hari setelah sholat Subuh, dan sebelum berbuka puasa dan, jika mereka menemukan tekanan darahnya di luar kendali, mereka perlu minum obat. Diperlukan beberapa waktu bagi pasien untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas baru dan sampai saat itu mereka perlu berhati-hati, tambahnya.

Tips Berpuasa bagi Pasien Hipertensi Selama Bulan Ramadan

Berikut adalah beberapa tips bermanfaat untuk orang-orang yang menderita tekanan darah tinggi tentang cara berpuasa selama bulan Ramadan tanpa menimbulkan bahaya bagi kesehatan mereka:

  • Konsultasikan dengan dokter Anda dan sesuaikan obat Anda sehingga Anda dapat memiliki dua dosis sehari – satu di waktu sahur dan satu lagi di waktu buka.
  • Tetap terhidrasi. Minumlah banyak cairan dari buka hingga sahur untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Pastikan untuk minum setidaknya 8 gelas air antara waktu buka dan sahur dan berbuka puasa dengan minuman yang menyegarkan.
  • Konsumsi buah dan sayuran segar. Makanan ini diperlukan sekali dalam bulan Ramadan. Buah dan sayuran membantu untuk mengontrol tekanan darah Anda dan juga merupakan sumber kalium yang baik.
  • Kontrol konsumsi garam. Kurangi konsumsi garam karena garam merupakan penyebab tertinggi kenaikan tekanan darah. Selain itu, mengurangi garam juga baik untuk peningkatan kesehatan jantung.
  • Konsumsi ikan segar. Ikan mengandung lemak sehat yang membantu mengatur tekanan darah. Masukkan sarden atau salmon ke dalam menu makanan Anda setidaknya dua kali seminggu.
  • Kurangi asupan kafein. Hindari stimulan seperti kopi dan minuman ringan berkafein untuk mengurangi asupan kafein.
  • Lakukan diet yang benar. Kontrol kualitas dan kuantitas makanan Anda selama bulan puasa.
  • Konsumsi makanan rendah gula. Makanlah makanan rendah gula dan serat-larut seperti gandum karena ini akan membantu mencegah sakit kepala terkait dengan hipoglikemia.
  • Tidur yang cukup di malam hari.
  • Lakukan aktivitas fisik. Lakukan aktivitas ini beberapa saat setelah berbuka puasa, berjalan-jalan, setidaknya 4 km, beberapa kali seminggu.
  • Cek tekanan darah. Periksa tekanan darah Anda setelah sahur, sekali di siang hari dan sekali di waktu buka puasa dan simpan catatannya.
  • Jauhi makanan berlemak. Hindari makanan apa pun yang mengandung persentase lemak tinggi.

Pengobatan selama bulan Ramadan:

  • Sebagian besar obat yang diresepkan untuk orang dengan tekanan darah tinggi perlu diminum sekali atau dua kali sehari. Biasanya obat-obatan ini akan memiliki efek 12 – 16 jam. Tablet dapat dimakan di waktu sahur, dan pada malam hari di waktu buka puasa.
  • Pasien yang memiliki obat yang diresepkan tiga kali sehari cenderung memiliki obat aksi singkat. Untuk pasien seperti ini, akan lebih baik untuk bertanya kepada dokter mereka tentang dosis sore dan apakah itu dapat disesuaikan selama bulan puasa. Biasanya sebagian besar dokter lebih dari bersedia untuk membantu dengan penyesuaian.

Ramadan adalah kesempatan bagus untuk menurunkan berat badan secara bertahap. Studi telah menunjukkan bahwa penurunan berat badan, bahkan pada hanya lima persen dari berat badan, membantu menormalkan tekanan darah di bulan Ramadan.

Review : dr. Denita

Yuk, konsultasi dokter gratis dengan dokter SEHATI:  http://line.me/ti/p/~@Wecare.id

Sumber:

https://gulfnews.com/uae/hypertension-patients-can-fast-during-ramadan-1.1838787

https://www.health24.com/Medical/Hypertension/Living-with-hypertension/7-ways-to-manage-hypertension-during-ramadan-20180603

https://www.hamad.qa/EN/your%20health/Ramadan%20Health/Health%20Information/Pages/Blood-Pressure.aspx

https://www.arabianbusiness.com/tips-for-those-with-high-blood-pressure-fasting-during-ramadan-557688.html