Merokok Dapat Membuat Anda Tenang, Mitos atau Fakta?

Banyak orang yang beralasan merokok dapat membuat mereka lebih fokus ketika bekerja. Yang lainnya mengatakan bahwa dengan merokok mereka menjadi merasa lebih tenang. Para wanita berkata lain. Mereka mengatakan rokok dapat membuat mereka menjadi kurus. Namun benarkah semua itu? Apakah itu fakta atau hanya mitos belaka? Mari kita cari tahu.

Apa saja yang terkandung di dalam rokok?

Rokok bukan hanya sekedar tembakau yang dibungkus kertas. Campuran bahan kimia dalam asap rokok berasal dari sumber yang berbeda. Terdapat lebih dari 5.000 bahan kimia berbeda dilepaskan ketika rokok dinyalakan dan terbakar. Banyak dari bahan kimia ini beracun dan telah ditemukan menyebabkan kanker.

Beberapa bahan kimia ditemukan secara alami di pabrik tembakau, seperti adiktif nikotin, dan beberapa diserap oleh tanaman dari tanah, udara atau pupuk. Beberapa ditambahkan ketika daun tembakau diproses. Yang lain terbentuk ketika sebatang rokok mulai terbakar, begitu juga dengan asap yang keluar dari sebatang rokok.

Rokok lintingan mengandung bahan kimia penyebab kanker yang sama dengan rokok buatan pabrik, jadi tidak ada yang lebih aman.

Nitrosamin spesifik tembakau adalah sekelompok bahan kimia penyebab kanker yang hanya ditemukan dalam tembakau. Berikut adalah beberapa bahan kimia yang ditemukan dalam asap rokok dan barang-barang lainnya:

  • Asam asetat — bahan pewarna rambut
  • Aseton — ditemukan dalam penghapus cat kuku
  • Amonia — pembersih rumah tangga biasa
  • Arsenik — digunakan dalam racun tikus
  • Butana — digunakan dalam cairan yang lebih ringan
  • Benzene — ditemukan dalam semen karet dan bensin
  • Kadmium — komponen aktif dalam asam baterai
  • Formaldehyde — cairan pembalseman
  • Karbon monoksida — dilepaskan dalam asap knalpot mobil
  • Naphthalene — bahan dalam kapur barus
  • Hexamine — ditemukan dalam cairan pemanggang barbekyu
  • Toluene — digunakan untuk membuat cat
  • Timbal — digunakan dalam baterai
  • Methanol — komponen utama dalam bahan bakar roket
  • Nikotin — digunakan sebagai insektisida
  • Tar — bahan untuk jalan paving

Bagaimana rokok mempengaruhi tubuh?

Rokok merokok dapat memiliki banyak efek buruk pada tubuh. Beberapa di antaranya dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Bahkan, menurut CDC atau Centers for Disease Control and Prevention merokok meningkatkan risiko kematian dari semua penyebab, bukan hanya yang terkait dengan penggunaan tembakau.

Rokok merokok mempengaruhi sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem reproduksi, kulit, dan mata, dan itu meningkatkan risiko banyak kanker yang berbeda.

Mitos dan Fakta Tentang Rokok

  1. Mitos: Rokok membantu Anda berpikir jernih

Fakta: Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari King’s College London terhadap beberapa grup mahasiswa ditemukan bahwa nikotin tidak mengubah kinerja dalam tes perhatian dan memori.

Nikotin adalah zat dalam tembakau yang sangat membuat ketagihan. Ini adalah stimulan dan obat penenang untuk sistem saraf pusat. Stimulasi pada saraf pusat dan pelepasan glukosa secara tiba-tiba dipicu oleh tendangan nikotin awal yang diikuti oleh kelelahan dan depresi yang membuat perokok mencari lebih banyak nikotin.

 

 

  1. Mitos: Rokok menenangkan Anda

Fakta: Banyak orang percaya ini, tetapi orang-orang benar-benar merasa tenang hanya karena mereka kecanduan nikotin. Seperti halnya obat adiktif lainnya, Anda mulai merasa gelisah jika tingkat nikotin dalam tubuh Anda turun. Jika Anda tidak kecanduan, rokok justru membuat Anda merasa gugup.

Masih berdasarkan penelitian yang sama dari King’s College London, nikotin dapat menyebabkan paparan terhadap stres sedang secara signifikan meningkatkan peringkat kecemasan, ketidakpuasan dan agresi dan nikotin menghambat perubahan mood pada wanita, tetapi meningkatkan mood pada pria.

  1. Mitos: Merokok membuat Anda kurus

Fakta: sistem pada otak yang dapat menekan nafsu makan, tetapi itu tidak mengubah kebiasaan makan.

Menurut para peniliti dari Universitas Lausanne, Swiss, yang meneliti mengenai konsekuensi dari merokok untuk berat badan, distribusi lemak tubuh, dan resistensi insulin menunjukkan bahwa dalam jangka pendek, nikotin meningkatkan pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan, yang dapat menjelaskan mengapa perokok cenderung memiliki berat badan lebih rendah dibanding orang yang tidak merokok dan mengapa berhenti merokok sering diikuti oleh kenaikan berat badan.

Sebaliknya, perokok berat cenderung memiliki berat badan lebih besar daripada perokok ringan atau bukan perokok, yang kemungkinan mencerminkan sekelompok perilaku berisiko (misalnya, aktivitas fisik tingkat rendah, pola makan yang buruk, dan merokok) yang dapat menambah berat badan.

Rokok juga dapat mengurangi sensitivitas indera pengecap dan indera penciuman yang membuat makanan kurang menggugah selera. Secara keseluruhan, merokok bukan cara yang efektif untuk menurunkan berat badan karena ada banyak konsekuensi negatif dari merokok.

 

  1. Mitos: Mudah untuk berhenti

Fakta: Hanya 3% perokok aktif yang ketika di sekolah menengah yang berpikir mereka akan merokok hanya sampai 5 tahun. Tetapi lebih dari 60% masih tetap perokok aktif hingga 9 tahun kemudian. Biasanya orang melakukan lima hingga tujuh upaya sebelum akhirnya bisa berhenti merokok.

  1. Mitos: Merek tembakau organik dan rokok buatan sendiri lebih alami dan aman daripada merokok buatan pabrik

Fakta: Meskipun 64% perokok alami / organik berpikir bahwa mereka menggunakan produk yang lebih sehat, produk-produk ini memiliki efek negatif yang sama pada kesehatan manusia. Rokok yang Anda linting sendiri mengandung nikotin, yang membuat kecanduan. Tidak banyaknya informasi mengenai rokok yang dilinting sendiri ini membuat konsumen mungkin berada dalam ketidaktahuan tentang apa yang dikandungnya. Dan beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa merek rokok alami mengandung kadar senyawa volatil berbahaya yang lebih tinggi.

Jika Anda masih percaya bahwa merokok dapat membantu Anda dalam berpikir atau membuat badan menjadi kurus, ada baiknya Anda berpikir ulang. Kenyataannya semua yang dipercayai banyak orang tersebut hanya mitos belaka dan sudah dibuktikan oleh beberapa penelitian.

Review : dr. Denita

Yuk, konsultasi dokter gratis dengan dokter SEHATI:  http://line.me/ti/p/~@Wecare.id

Sumber:

http://www.homeofbob.com/health/mythsForDrugs.html

https://www.tobaccofreeco.org/product-facts/cigarettes/

https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/causes-of-cancer/smoking-and-cancer/whats-in-a-cigarette-0#cigarette10

https://www.lung.org/stop-smoking/smoking-facts/whats-in-a-cigarette.html