Apa Itu Demam Berdarah?
Demam berdarah adalah jenis penyakit tropis yang diakibatkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk. Virus ini dapat menyebabkan demam, sakit kepala, ruam, dan rasa sakit di seluruh tubuh.
Gejala dan Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Pikir Anda Terkena Demam Berdarah
Gejala utama demam berdarah adalah:
- Demam tinggi selama 2 hari disertai dengan gejala:
- Sakit kepala parah
- Nyeri mata yang parah (di belakang mata)
- Nyeri sendi
- Nyeri otot dan / atau tulang
- Ruam
- Perdarahan ringan (contohnya, hidung atau gusi berdarah, bintik merah, atau mudah memar)
- Jumlah sel putih rendah
Perhatikan tanda-tanda peringatan demam berdarah karena suhu menurun pada hari ke-3 sampai 7 hari setelah gejala dimulai. Walaupun suhu turun, ini merupakan periode kritis demam berdarah yang butuh penanganan sesegera mungkin oleh dokter. Oleh karena itu, SEGERA pergi ke ruang gawat darurat atau penyedia layanan kesehatan terdekat jika salah satu dari tanda-tanda peringatan berikut muncul:
- Demam tinggi mencapai 41 ° C
- Sakit kepala parah
- Pendarahan dari mulut dan hidung
- Nyeri retro-orbital (nyeri di belakang mata) yang diperburuk oleh gerakan mata
- Nyeri otot dan persendian, biasanya di lutut dan bahu
- Kehilangan nafsu makan dan kesulitan dalam indra perasa
- Bercak-bercak merah dalam bentuk bulat di kulit tanpa perubahan bentuk atau dengan tonjolan padat di atas permukaan kulit di dada dan anggota gerak tubuh
- Mual dan muntah
- Kelelahan
Penularan Virus Demam Berdarah Dengue
Penularan virus dilakukan oleh nyamuk dan tidak dapat disebarkan secara langsung dari orang ke orang. Nyamuk yang menularkan virus dikenal sebagai vektor, atau pembawa penyakit.
Namun, tidak semua nyamuk menyebarkan demam berdarah, hanya mereka yang sebelumnya telah menggigit orang yang terinfeksi demam berdarah. Setelah nyamuk terinfeksi, nyamuk tetap terinfeksi dan dapat terus menyebarkan virus sepanjang hidupnya, yaitu sekitar 3-4 minggu.
Pada manusia, ada dua periode penting ketika berbicara tentang penularan: periode inkubasi, yang menandai timbulnya gejala; dan periode latensi, periode antara infeksi dan awal ketika orang tersebut dapat menyebarkan penyakit.
Periode inkubasi (4-10 hari) memberikan perkiraan kasar periode latensi, karena sebagian besar individu telah diketahui menjadi menular dalam waktu 24 jam sebelum atau setelah timbulnya gejala. Setelah menular, seseorang dapat menularkan infeksi, melalui nyamuk Aedes, selama 4-5 hari (dengan maksimum hingga 12 hari).
Pengobatan Demam Berdarah
Tidak ada obat khusus untuk mengobati infeksi DB. Dokter akan menganjurkan Anda untuk istirahat atau bedrest total, memberikan obat-obatan untuk menurunkan demam, cairan infus, dan obat tambahan lain seperti vitamin atau obat mual muntah apabila terdapat gejala. Jika merasa kondisi tubuh Anda lebih buruk dalam 24 jam pertama setelah demam turun, Anda harus segera ke rumah sakit untuk diperiksa komplikasinya.
Makanan yang Membantu Mengatasi Demam Berdarah
Selain terapi obat-obatan dari dokter, ada beberapa makanan yang sering kita dengar untuk dikonsumsi pada saat demam berdarah, di antaranya:
- Jus Jambu Biji Merah
Kandungan trombinol dalam jambu biji dapat merangsang trombopoietin menjadi lebih aktif sehingga bisa memicu pembentukan kepingan darah baru. Selain itu jambu biji juga mengandung quercetin yang memiliki kemampuan untuk menekan pertumbuhan virus dengue dalam tubuh pasien demam berdarah dengue.
- Daun Pepaya
Jus daun pepaya telah lama digunakan di beberapa daerah di India dan Asia Tenggara sebagai pengobatan untuk demam berdarah. Senyawa dalam jus diketahui membantu pembekuan darah dan dapat membatasi pendarahan internal yang disebabkan oleh penyakit.
- Daun Dadap Serep atau Daun Tawa-Tawa
Di Filipina tumbuhan ini sudah digunakan untuk pengobatan demam berdarah dan sudah dibuat dalam bentuk kapsul. Daun ini memapu menghentikan pendarahan internal dan demam berdarah akan sembuh setelah 24 jam
Obat-obatan herbal itu telah dibuktikan kemampuannya dalam membantu mengobati demam berdarah dalam sebuah penelitian dari Univesiti Teknologi Malaysia. Namun perlu dicatat bahwa makanan tersebut bersifat sebagai terapi suportif atau untuk mendukung obat-obatan yang diberikan oleh dokter agar dapat mencapai kesembuhan yang optimal
Cara Mengurangi Risiko Infeksi Demam Berdarah
Pada bulan September tahun 2016 lalu, vaksin Dengue pertama di dunia tersebut mendapat persetujuan dari BPOM. Sejak saat itu, vaksin Dengue tetravalen sudah resmi beredar di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan vaksin ini memiliki hasil efikasi terbaik pada anak usia 9-16 tahun, sedangkan apabila diberikan di bawah usia 9 tahun akan meningkatkan resiko untuk dirawat karena infeksi dengue dan meningkatkan resiko mendapatkan dengue yang berat, khususnya pada anak dengan kelompok usia 2-5 tahun.
Jadi, vaksin Dengue dapat diberikan pada anak usia 9-16 tahun sebanyak 3 kali dengan jarak pemberian 6 bulan. Pemberian vaksin juga dapat dimulai kapan saja sejak anak berusia 9 hingga 16 tahun. Namun perlu diingat bahwa vaksin ini belum termasuk dalam program pemerintah sehingga vaksin hanya terdapat pada klinik/rumah sakit terdekat atau pada praktek dokter anak swasta. Harga vaksin masih cukup mahal yaitu sekitar 1 juta rupiah per 1 kali pemberian vaksin. Namun, harga tersebut relatif lebih murah bila dibanding dengan biaya perawatan anak di RS jika terkena demam berdarah apalagi jika harus dirawat intensif di ICU.
Selain itu, vaksinasi juga harus didukung dengan tindakan pencegahan gigitan nyamuk demam berdarah. Di daerah-daerah endemik, pencegahan termasuk melindungi diri Anda dari digigit serta menyingkirkan potensi tempat berkembang biak nyamuk.
Nyamuk pembawa demam berdarah biasanya berkembang biak di air yang tergenang yang ditemukan dalam wadah buatan manusia (seperti ban bekas, tong terbuka, ember dan talang atap yang tersumbat). Untuk menghilangkan tempat berkembang biak nyamuk, lakukan kegiatan 3M Plus sesuai dengan instruksi dari Kementrian Kesehatan RI:
3M:
- Menguras dan menyikat tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, dan lain-lain
- Menutup rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya
- Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi untuk menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD.
Selain itu, lakukan juga kegiatan pencegahan (Plus) antara lain:
- Menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan
- Menggunakan obat nyamuk atau losion anti nyamuk
- Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
- Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
Review : dr. Denita
Yuk, konsultasi dokter gratis dengan dokter SEHATI: http://line.me/ti/p/~@Wecare.id
Sumber:
https://kidshealth.org/en/parents/dengue.html
https://www.webmd.com/a-to-z-guides/dengue-fever-reference#1
https://www.cdc.gov/dengue/symptoms/index.html
https://pacificmedicalacls.com/acls-guide-to-dengue-fever.html
https://www.cdc.gov/dengue/prevention/index.html
https://medicalxpress.com/news/2018-04-papaya-leaf-dengue-fever.html
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-tentang-vaksin-dengue