8 Tips dan Trik Agar Anak Mau Makan Sayuran

Menyuruh anak untuk makan sayuran itu seperti terjun ke medan pertempuran. Sebagian anak-anak akan merengek atau menolak ketika diberi sayuran. Jika dipaksa, mereka akan berusaha memuntahkannya atau ketika hendak disuapi, mulut mereka tertutup rapat. Benar-benar sebuah perjuangan yang melelahkan, bukan?

Lalu bagaimana cara membuat anak-anak mau makan sayuran? Apakah membuat anak menyukai sayuran adalah hal yang tidak mungkin? Hal ini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin, namun dibutuhkan konsistensi dan ketekunan dari orang tua, dan itu tidak mudah. Yuk simak beberapa tips agar anak mau makan sayuran!

  1. Sebelum Mereka, kita Terlebih Dahulu

Sejauh ini contoh terbaik dari perilaku makan anak adalah pola makan orang tuanya. Jika sayur-sayuran dan makanan sehat hilang dari dalam rumah, sulit untuk mengharapkan anak-anak Anda untuk menyukai sayur-sayuran. Anak-anak makan apa yang mereka ketahui, dan mereka tidak akan meminta makanan khusus jika mereka tidak tahu bahwa hal itu adalah pilihan.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Appetite tahun 2014, meskipun tidak selalu signifikan secara statistik, anak-anak yang memiliki orang tua yang menjadi panutan untuk hal makan buah dan sayuran secara konsisten lebih mungkin untuk memenuhi porsi sayuran dan buah-buahan yang direkomendasikan setiap hari. Contoh peran orang tua yang sehat adalah salah satu strategi untuk mencoba meningkatkan asupan sayuran dan buah-buahan anak-anak.

  1. Jadikan Waktu Makan Menyenangkan

Tidak ada yang disukai anak-anak selain bermain dan berimajinasi, dan mengubah waktu makan menjadi permainan kecil bisa membuat keajaiban bagi beberapa anak. Gunakan imajinasi kita. Alih-alih menyebut brokoli, kita bisa menyebutnya dinosaurus yang harus makan 5 pohon untuk berlari lebih cepat dari monster yang mengejarnya. Hal ini akan membuat mereka lebih bersemangat melahap sayuran hijau.

 

  1. Buat Pengalaman Makanan Positif

Jadikan makan sebagai pengalaman positif. Hadiahi anak-anak ketika mereka mencoba makanan yang mereka tolak sebelumnya. Stiker wajah bahagia adalah insentif yang menyenangkan bagi anak kecil. Aktifitas ini akan memberikan hubungan yang positif antara anak-anak dan makanan tersebut.

Anak kecil tidak mengikuti pola berpikir logis dan berdebat dengan mereka atau menghukum mereka karena tidak makan sayuran hanya akan membuat stres bagi semua orang dan akan menghasilkan pengalaman makan yang negatif. Anak-anak akan mengasosiasikan sayuran dengan perasaan buruk. Pengalaman negatif semacam itu sebenarnya bisa meningkatkan pilih-pilih makanan.

  1. Libatkan Anak-Anak dalam Persiapan Memasak

Anak-anak lebih lebih tertarik dengan makanan jika mereka ikut membantu persiapannya. Membawa anak-anak ke pasar atau warung dan membiarkan mereka memilih satu atau dua hal untuk dimasak untuk makan malam dapat membuat mereka jauh lebih bersemangat untuk memakannya nanti. Lebih baik lagi, mulai berkebun dan ajari mereka cara menanam dan memanen sendiri. Membiarkan mereka membersihkan wortel, mengambil kacang, mencampur saus dan mengatur meja memberi mereka rasa bangga dan membuat mereka lebih antusias dan kooperatif pada waktu makan.

Dikutip dari sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Appetite 2014, mendorong para orang tua untuk melibatkan anak-anak mereka dalam persiapan makanan sehat dan seimbang bisa menjadi strategi intervensi yang berharga untuk meningkatkan diet dan asupan sayuran anak-anak.

  1. Berikan Makanan dengan Beragam Warna

Anak-anak paling suka dengan makanan yang berwarna-warni. Kita dapat mengekspos mereka ke lebih banyak warna dengan menambahkan lebih banyak sayuran ke piring mereka. Jika orang dewasa cenderung lebih suka mencapur berbagai rasa, anak-anak sering lebih suka melihat makanan yang berbeda diletakkan terpisah. Penyajian seperti ini akan menarik perhatian mereka.

  1. Kurangi Junk Food

Ingat, kitalah yang bertanggung jawab atas makanan yang terhidang di rumah, bukan anak. Dengan menyajikan lebih sedikit makanan cepat saji di meja makan, kita akan memaksa anak-anak untuk makan lebih banyak buah, sayuran, dan produk susu.

  1. Jangan Menyerah, Coba Terus

Jangan menyerah, coba terus. Jika anak-anak tidak menyukai sayuran, jangan menyerah. Seiring waktu, anak-anak akan beradaptasi dan terbiasa dengan rasa sayuran. Kuncinya adalah jangan menyerah.

  1. Siapkan Sayuran dengan Cara yang Berbeda

Jika pada awalnya anak tidak mau makan sayur, pertimbangkan untuk menyiapkannya dengan cara yang berbeda. Kacang polong yang dimasak mungkin lembek, jadi sajikan segar. Wortel yang dimasak mungkin rasanya terlalu kuat. Cobalah memanggang atau mengukusnya untuk mendapatkan rasa dan tekstur yang disukai anak-anak. Memanggang menghasilkan rasa manis alami dari sayuran dan mengurangi intensitas rasa sayuran tersebut. Kamu juga bisa menyiram sedikit minyak zaitun dan menaburkan keju sebelum memanggang sayuran.

 

Kebiasaan makan anak-anak akan terus berlanjut saat mereka tumbuh dewasa. Dengan mengenalkan sayur sedini mungkin, kita dapat membantu mengatur anak-anak untuk masa depan yang lebih sehat. Selain itu, kita juga dapat terus menjadi contoh yang baik dengan menciptakan pengalaman makan yang menyenangkan dan positif.

Review : dr. Denita

Yuk, konsultasi dokter gratis dengan dokter SEHATI:  http://line.me/ti/p/~@Wecare.id

Sumber:

https://www.parents.com/kids/nutrition/healthy-eating/get-your-kids-to-eat-better/

https://www.froddo.com/10-tips-to-getting-your-kids-to-eat-vegetables

https://www.summertomato.com/11-proven-ways-to-get-kids-to-eat-more-vegetables

https://www.eatthis.com/how-get-kids-to-eat-vegetables/

https://raisingchildren.net.au/toddlers/nutrition-fitness/healthy-eating-habits/vegetables