Ibu Hamil, Hati-Hati! Polusi Udara Dapat Menyebabkan Bayi Lahir Prematur

Apapun yang dilakukan oleh ibu hamil, apa yang dimakan, diminum, dihirup akan berpengaruh terhadap bayi di kandungan. Semua orang sudah paham terhadap bahaya alkohol ataupun asap rokok terhadap ibu hamil. Tetapi, apakah Kamu tahu bahaya polusi udara bagi bayi dalam kandungan ibu hamil?

Penelitian dari Columbia University Mailman School of Public Health dan Columbia Center for Children’s Environmental Health melakukan sebuah penelitian yang memfokuskan pada bahaya efek paparan lingkungan pada ibu hamil dan anak-anak mereka selama 15 tahun. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa terhadap hubungan polusi udara dengan berat lahir, asma, dan efek kesehatan lainnya.

Apabila kamu sedang hamil dan aktif di luar rumah, simak informasi mengenai efek polusi udara pada ibu hamil dan bayi berikut ini.

  1. Berat Badan Rendah

Ozon adalah gas berbahaya yang muncul dari knalpot mobil, asap beracun dari pabrik, dan pembakaran bensin. Semua itu kemudian bercampur dengan bentuk polusi lain yang menghasilkan kabut asap. Efek dari paparan terhadap kabut asap terus-menerus  tidak baik untuk kesehatan ibu hamil. Ada kemungkinan bayi akan memiliki berat badan lahir yang rendah.

Penelitian dari Columbia University mengenai bayi dalam kandungan yang terpapar hidrokarbon aromatik polisiklik (paH) menunjukkan berkurangnya berat lahir dan lingkar kepala pada bayi Afrika-Amerika yang lahir dari wanita yang lebih terpapar polutan udara.

  1. Peningkatan Risiko Terkena Asma

Bayi dan anak-anak yang terpapar ozon memiliki risiko lebih untuk mengidap asma. Selain itu kombinasi paparan hidrokarbon aromatik polisiklik (paH) selama prenatal dan asap rokok pascanatal akan menyebabkan kemungkinan gejala pernafasan dan gejala seperti asma di usia satu dan dua tahun dan di usia lima sampai enam tahun.

  1. Retardasi Pertumbuhan Janin

Ketika karbon monoksida memasuki tubuh, kemampuan darah untuk membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh dan organ menjadi terganggu. Tanpa oksigen, tubuh akan segera mati. Pada janin, karbon monoksida melewati plasenta dan mengurangi jumlah oksigen yang dikirimkan dan diedarkan. Ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut retardasi atau keterbelakangan pertumbuhan janin.

  1. Sindrom Kematian Bayi Mendadak

Selama masa kehamilan usahakan sebisa mungkin untuk menghindari paparan asap rokok. Apabila kerap terpapar asap rokok terus-menerus, ibu dan bayi akan memiliki menghadapi risiko kesehatan antara lain keguguran, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, defisiensi kognitif dan perilaku, dan sindrom kematian bayi mendadak.

  1. Peningkatan Risiko Pre-eklamsia

Sebuah penelitian tentang hubungan paparan polusi udara tingkat tinggi, ozon, dan knalpot kendaraan selama kehamilan awal yang dilakukan di daerah Stockholm, Swedia menunjukkan bahwa peningkatan kadar ozon selama trimester pertama meningkatkan risiko pre-eklamsia atau peningkatan tekanan darah dalam kehamilan dan kelahiran prematur. Diperkirakan 1 dari setiap 20 kasus pre-eklampsia dikaitkan dengan paparan ozon.

  1. Peningkatan Tekanan Darah

Sebuah penelitian dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health yang dilakukan di daerah Boston menunjukkan bahwa polusi udara dari mobil dan pabrik mempengaruhi kesehatan bayi di dalam kandungan. Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa paparan polusi udara terutama selama masa kehamilan trisemester memiliki hubungan dengan tekanan darah anak pada usia 3-9 tahun. Selain itu, anak-anak tersebut juga memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki hipertensi atau tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

  1. Mengganggu Perkembangan Otak

Penelitian yang dilakukan oleh Barcelona Institute for Global Health (ISGlobal) terhadap hampir 30,000 anak dari tujuh negera Eropa menyimpulkan bahwa paparan terhadap polusi udara selama saat hamil dapat mempengaruhi perkembangan otak pada anak-anak. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa bahwa paparan terhadap polusi udara memiliki efek yang berbahaya bagi perkembangan neuropsikologi, terutama pada anak-anak yang rentan secara genetik.

  1. Autisme

Penelitian yang dilakukan oleh Harvard University menemukan bahwa ibu hamil yang terpapar polusi partikulat tinggi selama trisemester ketiga memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk melahirkan anak dengan autisme, terutama jika mereka tinggal di dekat jalan raya di mana materi partikulat ditemukan paling tinggi.

Setelah mengetahui bahayanya paparan polusi udara terhadap ibu hamil dan bayi, ibu hamil harus lebih ekstra hati-hati dalam melindungi diri sendiri dan bayi dalam kandungan. Jangan lupa untuk menggunakan masker ketika ke luar rumah agar terlindung dari paparan asap kendaraan, rokok maupun pabrik.

 

Review materi : dr. Denita

Yuk, konsultasi dokter gratis dengan dokter SEHATI:  http://line.me/ti/p/~@Wecare.id

Sumber:

https://bmjopen.bmj.com/content/3/2/e001955

https://www.cbsnews.com/news/air-pollution-smog-during-pregnancy-kids-high-blood-pressure-risk-study-finds/

https://economictimes.indiatimes.com/magazines/panache/mums-to-be-air-pollution-exposure-during-pregnancy-can-affect-your-childs-brain-development/articleshow/64762188.cms

http://americanpregnancy.org/pregnancy-health/how-air-pollution-impacts-pregnancy/

https://www.livpure.in/blog/5-ways-air-pollution-impacts-pregnant-women-and-what-you-can-do-about-it

https://www.care2.com/greenliving/the-effects-of-air-pollution-on-prenatal-health.html

https://www.familyeducation.com/pregnancy/environmental-hazards-during-pregnancy/air-pollution-pregnancy