Gejala Kanker Kolon yang Tidak Boleh Anda Abaikan

Gejala Kanker Kolon yang Tidak Boleh Anda Abaikan

Kanker merupakan penyakit yang sangat ditakuti karena menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Berdasarkan data WHO tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Dan kanker kolon rektal atau kolon adalah salah satu penyebab terbesar kematian yang terjadi setiap tahun.

Bila dulu penderita kanker kolon kebanyakan adalah mereka yang berusia tua, sekarang ini, temuan baru yang diterbitkan di Journal of National Cancer Institute menyebutkan, mereka yang berada pada usia produktif pun, 20-an dan 30-an, tak luput dari kanker kolon. Epidemi obesitas sepertinya menjadi pemicu kenaikan angka kejadian ini di kalangan orang dewasa muda.

Banyak orang yang merasa tidak nyaman membicarakan bagian tubuh mereka, sehingga yang sering terjadi, orang terlambat mengetahui keberadaan kankernya. Padahal, semakin dini Anda mendeteksi gejala kanker, semakin besar peluang kesembuhan Anda.

Berikut adalah gejala kanker kolon yang tidak boleh lagi Anda abaikan:

Perdarahan
Tanda peringatan yang paling umum dari kanker kolon adalah perdarahan rektum, kata Dr. Alfred Neugut, ahli onkologi medis dan epidemiologi kanker di Columbia University Mailman School of Public Health.

Jadi, jika Anda melihat darah saat buang air besar (BAB), segera kunjungi dokter. Darah bisa berwarna merah terang atau warna merah marun yang lebih gelap.
Biasanya perdarahan karena kanker kolon lebih banyak daripada yang disebabkan oleh wasir atau luka di daerah tersebut.

“Seringkali orang mengabaikan perdarahan rektum dalam jangka waktu yang sangat lama,” kata Neugut. Ia menambahkan perdarahan yang terjadi bisa berselang, jadi mungkin saja saat ini terjadi perdarahan, lalu sembuh dengan sendirinya, namun selang beberapa minggu kemudia, darah itu muncul lagi. Anda mungkin berpikir tidak ada yang perlu dikhawatirkan, padahal itu adalah tanda bahwa Anda perlu khawatir.

Anemia
Usus besar yang berdarah, mengakibatkan hilangnya zat besi dannutrisilainnyadi tubuh Anda.  Orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka kekurangan sel darah, tapi tes darah rutin akan mengungkapkan anemia, atau Anda tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat.

Sakit perut
Tumor bisa menyebabkan penyumbatan sehingga membuat perut Anda terasa nyeri atau kram. Seberapa tidak nyamannya perut Anda, tergantung pada apa yang sedang terjadi di dalam perut Anda. Rasa sakit bisa jadi pertanda bahwa segala sesuatu tidak bisa lewat. Anda mungkin juga mengalami mual dan muntah, dan distensi abdomen.

Kebiasaan BAB berubah
Biasanya Anda bisa setiap hari buang air besar, tapi belakangan frekuensinya berubah, bekurang, atau malah bertambah. Itu pertanda kemungkinan adanya kanker usus. Terlebih jika Anda juga merasakan adanya keinginan atau hasrat untuk buang air, tapi setelah dicoba hasilnya tidak bisa keluar. Kondis ini biasanya dipicu oleh adanya kotoran yang ukuran dan diameternya berubah. Perubahan yang perlu diperhatikan juga adalah sembelit yang disertai dengan kram perut.

Berat badan turun tanpa alasan
Anda tidak melakukan diet namun berat badan turun secara drastis, menjadi tanda adanya kanker usus besar atau kanker apa pun. Ha ini terjadi karena kanker mengubah cara tubuh Anda menggunakan makanan dan mencegah Anda untuk menyerap nutrisi.

Kapan Anda harus mulai melakukan tes?
Skrining harus dimulai saat Anda berusia 50 tahun, atau jika Anda berisiko tinggi terkena kanker usus besar. Terutama bila Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker tersebut atau faktor risiko lainnya.

Ada berbagai metode skrining yang tersedia, jadi bicarakan pada dokter spesialisatau dokterahli gastroenterologi tentang tes yang tepat untuk Anda.

Colonoscopy adalah skrining yang paling umum digunakan, kata Neugut. Anda juga dapat memilih sigmoidoskopi fleksibel, yang pada dasarnya merupakan versi singkat dari kolonoskopi; atau tes tinja, yang bisa mendeteksi darah di tinja atau DNA Anda yang mungkin ditumpahkan oleh tumor usus besar.

Apa pun tes yang dipilih, jangan tunda lagi untuk melakukannya, karena itu baik untuk Anda.

Ditinjau oleh: dr. Iin Reza Warisman