KESEHATAN ANAK Pengaruh Berat Badan Anak Terhadap Kesehatannya di Masa Depan

KESEHATAN ANAK Pengaruh Berat Badan Anak Terhadap Kesehatannya di Masa Depan

Anak yang kelebihan berat badan atau obesitas dapat membuat anak Anda berisiko terkena masalah kesehatan masa depan, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Tapi bagaimana Anda tahu apakah anak Anda kelebihan berat badan atau obesitas? Cara untuk mengetahui apakah si Kecil obesitas atau tidak dengan menghitung BMI atau indeks massa tubuh.

BMI adalah skala yang mendefinisikan obesitas dengan memperhitungkan berat badan, lemak, dan tinggi badan. Anak-anak yang beratnya menempatkan mereka dalam persentil ke-95, atau lebih berat dari 95 persen anak seusia mereka, dianggap obesitas.

Saat ini, epidemi obesitas mungkin yang terburuk yang pernah terjadi,” kata Daniel Ganjian, MD, spesialis obesitas anak di Providence Saint John’s Health Center di Santa Monica, California. Dia merekomendasikan semua orang tua fokus pada pencegahan dengan memeriksa kebiasaan gizi dan kebiasaan anak-anak mereka.

Berbagai faktor dapat berkontribusi pada berat anak Anda, termasuk riwayat keluarga, masalah kesehatan mental, status sosial ekonomi, dan kebiasaan gaya hidup. Beberapa di antaranya berada dalam kendali Anda, sementara yang lain tidak.

Anak-anak dengan anggota keluarga yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih cenderung berjuang dengan masalah berat badan juga. Namun kontributor yang paling umum terhadap epidemi obesitas adalah kebiasaan makan yang buruk dan kurang olahraga.

Memastikan bahwa anak Anda mendapat cukup olahraga dan nutrisi yang baik, merupakan kunci untuk menangkal berat badan yang tidak sehat.

Konsekuensi kesehatan potensial yang dirasakan dari persentil BMI yang tinggi pada anak-anak meliputi:

-Prediabetes atau Diabetes Tipe 2 Jika kebiasaan makan dan penambahan berat badan yang buruk dibiarkan tidak terkendali, anak-anak dapat mengembangkan prediabetes atau diabetes tipe 2 pada usia dini. Mayo Clinic mencatat bahwa epidemi obesitas telah memicu peningkatan diagnosis diabetes tipe 2 pada anak-anak, dan 40 persen kelompok ini tidak menunjukkan gejala.

-Sleep Apnea. Sleep apnea menyebabkan pernapasan berhenti dan mulai tidak teratur saat tidur. Jika tidak diobati, sleep apnea dapat menyebabkan komplikasi pada jantung dan paru-paru dari waktu ke waktu.

-Asma.  Anak-anak dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena asma dibandingkan anak-anak yang memiliki berat tubuh normal.

Konsekuensi kesehatan potensial jangka panjang dari persentil BMI yang tinggi pada anak-anak meliputi:

-Tekanan Darah Tinggi dan Kolesterol Tinggi. Kedua kondisi ini berkembang dari waktu ke waktu dan membuat anak berisiko terkena penyakit jantung. Obesitas selama masa kanak-kanak dapat meningkatkan kemungkinan memiliki masalah jantung di kemudian hari.

Ditinjau oleh: dr. Adnan Yusuf

Sumber: https://meetdoctor.com/article/pengaruh-berat-badan-anak-terhadap-kesehatannya-di-masa-depan

Menemui keluhan seperti ini? Segera konsultasi lebih lanjut ke dokter-dokter WeCare.id melalui link berikut: https://wecare.id/sehati