Mengendalikan Asma Agar Tak Kambuh Lagi

Mengendalikan Asma Agar Tak Kambuh Lagi
Asma adalah suatu kelainan berupa peradangan menahun pada saluran  napas yang menyebabkan hipereaktivitas saluran napas terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala berulang berupa munculnya suara mengi saat bernapas, batuk, sesak napas dan rasa berat di dada terutama pada malam dan  atau dini hari yang umumnya dapat hilang baik dengan atau tanpa pengobatan.
Bantu pasien secara online bersama WeCare.
Meski demikian, asma tidak bisa dianggap sebagai penyakit biasa yang tidak perlu penanganan khusus. Karena pada beberapa keadaan yang jarang ditemui, serangan asma yang akut dapat berakhir dengan kematian.
Faktor Pencetus Munculnya Asma
1. Alergen dalam rumah (tungau debu rumah, spora jamur, kecoa, serpihan kulit binatang seperti anjing, kucing, dan lain-lain).
2. Alergen luar rumah (serbuk sari, dan spora jamur).
3. Alergen makanan
4. Alergen obat-obatan tertentu
5. Ekspresi emosi berlebih
6. Asap rokok bagi perokok aktif maupun pasif
7. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan
8. Aktivitas fisik
9. Perubahan cuaca
Pengobatan Asma 
Mengobati asma titik beratnya adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup agar pasien asma dapat hidup normal tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari (asma terkontrol). Ada beberapa terapi yang biasa dilakukan dokter, seperti:
1. Terapi medikamentosa
Obat pereda (reliever)
a. Golongan Bronkodilator
   – SABA (Short Acting β2 Agonist)
  – Salbutamol
  – Terbutalin
  –  Fenoterol
  – Methyl Xantine (Short acting Theofilin) aminophilin
Efek bronkodilatasi setara dengan β2 agonist, tetapi efek sampingnya lebih banyak dan margin safety sempit, sebaiknya diberikan pada serangan asma berat. Efek sampingnya mual, muntah, dan sakit kepala. Pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kejang, takikardia, dan aritmia
b. Antikolinergik (Ipratropium bromida)
Pemberian kombinasi nebulisasi dengan β2 agonist memberi efek bronkodilatasi yang lebih baik, sebaiknya pemberian kombinasi ini dilakukan sebelum pemberian methil xantine.
c. Kortikosteroid sistemik
– Methilprednisolon
– Prednison
– Hidrokortison
– Dexamethason
Obat pengendali (controler)
Agar asma tidak selalu datang, biasanya dokter akan memberikan obat pengendali asma, yaitu:
a. Kortikosteroid inhalasi (ICS)
–  Budesonide
–  Fluticasone
b. Kortikosteroid sistemik
c. LABA (Long Acting β2 agonist)
Terdapat 2 preparat inhalasi yaitu salmeterol dan formoterol, dan 1 obat oral yaitu procaterol. Pemberian ICS 400 μg dengan tambahan LABA lebih baik daripada peningkatan dosis ICS menjadi 2 kali lipat. Kombinasi ini dapat mencegah terjadinya airway remodeling.
Kombinasi ICS dan LABA sudah ada dalam 1 paket, yaitu kombinasi fluticasone propionat dan salmeterol menjadi seretide yang terdapat dalam MDI (Metered Dose Inhaler) dan kombinasi budesonide dan formoterol menjadi symbicort yang terdapat dalam DPI (Dry Powder Inhaler).
d. Antileukotrien (LTRA)
– Montelukast
– Zavirlukast
Selain itu, agar asma tidak kambuh lagi, hindari hal-hal yang bisa mencetuskan asma.
(dr. Irham Purnomo)
Artikel ini merupakan kerjasama antara Meetdoctor dan WeCare.ID
https://meetdoctor.com/article/mengendalikan-asma-agar-tak-kambuh-lagi
Kunjungi Meetdoctor untuk mendapatkan berbagai informasi menarik tentang kesehatan!